Bursa Tolak Rencana Reverse Stock ARTI, Bagaimana Nasib LRT?

Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 August 2018 16:46
Ditambah dengan kondisi harga saham perusahaan yang saat ini masih 'tidur' di harga Rp 50 alias saham gocap.
Foto: Monica Wareza
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menolak mentah-mentah rencana penggabungan nilai saham (reverse stock split) PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) lantaran fundamental perusahaan dinilai tak memungkinkan perusahaan untuk melakukan aksi korporasi tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGN Yetna Setia mengatakan kondisi fundamental perusahaan saat ini belum cukup untuk mensupport perusahaan untuk melakukan reverse stock split. Ditambah dengan kondisi harga saham perusahaan yang saat ini masih 'tidur' di harga Rp 50 alias saham gocap.

"Kita lihat fundamentalnya belum cukup mensupport untuk melakukan aksi korporasi itu kemudian juga pergerakan harga sahamnya harus mesti proven dulu pembentukan harga," kata Yetna di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (7/8).

Menurut dia, BEI masih akan memantau perkembangan perusahaan hingga periode berikutnya untuk memastikan fundamental perusahaan kembali mendukung untuk peningkatan harga saham perusahaan. Selain itu, akan dipertimbangkan juga dengan aksi korporasi lainnya yang akan mensupport kinerja perusahaan ke depan.

Perusahaan akan melakukan aksi korporasi menggabungkan nilai sahamnya dengan rasio 1:10 untuk saham Seri A dan Seri B. Rencana ini dieksekusi setelah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Agustus 2018 mendatang.

ARTI akan menggabungkan nilai saham Seri A yang semula Rp 500 per saham menjadi Rp 5.000 per saham. Untuk saham Seri B yang semula Rp 100 per saham menjadi Rp 1.000 per saham.

Sementara itu, saat ini saham perusahaan masih menetap di harga Rp 50 per saham. Jika reverse stock dilakukan maka harga saham perusahaan akan meningkat menjadi Rp 500 per sahamnya.

(hps/hps) Next Article Mau Bangun LRT Rp 415 T, Ratu Prabu Cetak Laba Rp 3,73 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular