Mau Bangun LRT Rp 415 T, Ratu Prabu Cetak Laba Rp 3,73 M
Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 August 2018 15:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) membukukan kinerja yang moncer sepanjang semester I-2018 dengan meraup laba sebersar Rp 3,73 miliar. Nilai tersebut naik 28,89% dari pendapatan di semester I-2017 yang sebesar Rp 2,94 miliar.
Perusahaan membukukan peningkatan pendatapan sebesar 62,16% menjadi Rp 166,47 miliar di periode tersebut. Tumbuh dari Rp 102,65 miliar year on year.
Dengan demikian nilai laba per saham perusahaan juga ikut mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 1,01 dari Rp 0,79 per sahamnya.
Pendapatan perusahaan pling besar disumbangkan dari usaha penyewaan rig dan peralatan minyak sebesar Rp 42,60 miliar, naik dari Rp 28,98 miliar di periode tahun lalu. Usaha penyewaan bangunan dan jasa terkait yang sebelumnya menyumbang Rp 44,18 miliar justru turun menjadi Rp 20,97 miliar saja.
Usaha jasa konsultan perminyakan dan tenaga ahli juga mengalami penurunan konstribusi dari sebelumnya Rp 26,91 miliar menjadi hanya Rp 22,50 miliar. Terakhir usaha jasa perminyakan lainnya juga ikut turun dari Rp 2,56 miliar menjadi Rp 1,42 miliar.
(hps) Next Article Bursa Tolak Rencana Reverse Stock ARTI, Bagaimana Nasib LRT?
Perusahaan membukukan peningkatan pendatapan sebesar 62,16% menjadi Rp 166,47 miliar di periode tersebut. Tumbuh dari Rp 102,65 miliar year on year.
Dengan demikian nilai laba per saham perusahaan juga ikut mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp 1,01 dari Rp 0,79 per sahamnya.
Usaha jasa konsultan perminyakan dan tenaga ahli juga mengalami penurunan konstribusi dari sebelumnya Rp 26,91 miliar menjadi hanya Rp 22,50 miliar. Terakhir usaha jasa perminyakan lainnya juga ikut turun dari Rp 2,56 miliar menjadi Rp 1,42 miliar.
Menurut rencana Ratu Prabu Energi akan membangun LRT Jabodetabek sepanjang 485 kilometer. Pengerjaan ini memiliki skema business to business (B to B) dengan Ratu Prabu Energi menjadi leadnya untuk melakukan segala bentuk komunikasi, diskusi dan negosiasi dengan pemerintah untuk melancarkan pengerjaan proyek tersebut.
Perseroan mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandumof Understanding/MoU) dengan tiga perusahaan dalam rangka kerja sama operasi membangun proyek
Ratu Prabu Energi akan berkerjasama dengan PT OfCOS KONESIA (OK), Olive Tree Advisory Limited (OTAL) dan Olive Tree Ccorporation Co., Ltd (OTCCL), untuk engineering procurement dan construction dan financing (EPC+F) serta operations dan maintenance. Kesepaktan tersebut sudah ditandatangani pada 21 Mei 2018 lalu.
Langkah ini merupakan realisasi lebih lanjut dari rencana perusahaan untuk membangun transportasi massa di wilayah Jabbodetabek yang diperkirakan akan memakan dana mencapai Rp 415 triliun.
Sebelumnya perusahaan menyatakan bahwa usai MoU ditandatangani, perusahaan bersama dengan kontraktor terpilih dan konsultan dari Bechtel akan membentuk satu perusahaan baru dengan bentuk joint venture (JV) untuk menangani proyek tersebut.
Jika sesuai dengan rencana maka pembangunan tahap I akan mulai dilakukan pada akhir 2019 setelah semua pendanaan diselesaikan. Diperkirakan tahap I akan memakan dana sebesar Rp 94 triliun untuk 115 kilometer.
Perseroan mengumumkan telah menandatangani nota kesepahaman (Memorandumof Understanding/MoU) dengan tiga perusahaan dalam rangka kerja sama operasi membangun proyek
Ratu Prabu Energi akan berkerjasama dengan PT OfCOS KONESIA (OK), Olive Tree Advisory Limited (OTAL) dan Olive Tree Ccorporation Co., Ltd (OTCCL), untuk engineering procurement dan construction dan financing (EPC+F) serta operations dan maintenance. Kesepaktan tersebut sudah ditandatangani pada 21 Mei 2018 lalu.
Langkah ini merupakan realisasi lebih lanjut dari rencana perusahaan untuk membangun transportasi massa di wilayah Jabbodetabek yang diperkirakan akan memakan dana mencapai Rp 415 triliun.
Sebelumnya perusahaan menyatakan bahwa usai MoU ditandatangani, perusahaan bersama dengan kontraktor terpilih dan konsultan dari Bechtel akan membentuk satu perusahaan baru dengan bentuk joint venture (JV) untuk menangani proyek tersebut.
Jika sesuai dengan rencana maka pembangunan tahap I akan mulai dilakukan pada akhir 2019 setelah semua pendanaan diselesaikan. Diperkirakan tahap I akan memakan dana sebesar Rp 94 triliun untuk 115 kilometer.
(hps) Next Article Bursa Tolak Rencana Reverse Stock ARTI, Bagaimana Nasib LRT?
Most Popular