Cetak Rugi Rp 8,3 M, Saham Ratu Prabu Masih Terlelap

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah kenaikan harga minyak mentah dunia, kinerja emiten jasa migas, PT Ratu Prabu Tbk (ARTI) belum pulih. Perseroan justru menderita rugi bersih sebesar Rp 8,27 miliar pada semester I-2019 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang masih mencetak laba bersih Rp 2,55 miliar.
Mengacu laporan keuangan ARTI yang dipublikasikan Jumat ini (20/9/2019), rugi tersebut dicatat di tengah penurunan pendapatan perusahaan menjadi Rp 108,93 miliar, amblas 35% dari semester I-2018 yakni Rp 166,47 miliar.
Perseroan masih bisa mencetak laba bruto sebesar Rp 27,90 miliar, kendati turun dari sebelumnya Rp 73,66 miliar. Namun tingginya beban umum dan administrasi membuat perusahaan mencetak rugi operasional Rp 7,60 miliar, dari sebelumnya untung opetrasional Rp 45,83 miliar.
Data ini mencerminkan belum pulihnya performa emiten migas ini. Padahal harga minyak dunia berada dalam tren naik dalam beberapa bulan terakhir. Pada Jumat (20/9/2019) pukul 06:54 WIB, harga minyak jenis Brent melonjak 2,12%. Sementara light sweet juga naik cukup tajam tetapi tidak setinggi brent, 'hanya' 1,2%.
Di tengah penguatan harga minyak mentah dunia dan rugi bersih ARTI, harga saham perusahaan terhitung saham 'tidur' setelah saham tak bergerak di level Rp 50/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 392 miliar. Dalam setahun terakhir, saham ARTI tak bergerak sama sekali.
Mengacu data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat ini, pukul 13.24 WIB, saham Ratu Prabu masih berkutat di Rp 50/saham alias saham gocap, dengan nilai transaksi hari ini Rp 15.000 dengan volume perdagangan 300 saham.
Dalam sepekan terakhir, tak ada pergerakan saham ini, begitu pun secara year to date atau tahun berjalan dan setahun terakhir.
(tas/hps) Next Article Ini Penampakan 5 Emiten yang Sahamnya Liar, Masuk Radar BEI