
Ratu Prabu Energi Bantah Bangun LRT
Monica Wareza, CNBC Indonesia
08 January 2018 15:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) menyatakan perusahaannya tidak memiliki kaitan dengan rencana pembangunan Light Rail Transit (LRT). Pembangunan LRT ini dinyatakan perusahaan akan dilakukan induk usahanya PT Ratu Prabu.
Menurut keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, PT ratu Prabu merupakan induk usaha perusahaan dengan kepemilikan sebesar 35,35%.
Adapun diberitakan bahwa perusahaan ini akan melakukan pembanguan LRT di Jabodetabek dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp 405 triliun pada 2020 mendatang. Rencananya, LRT yang akan dibangung dengan rute mencakup wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang.
Ketertarikan perusahaan ini untuk membangun layanan transportasi publik sepanjang 400 kilometer ini telah disampaikan kepada wakil Gunernur DKI Jakarta dan disambut dengan baik.
PT Ratu Prabu Energi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan layanan minyak dan gas. Perusahaan ini juga menjalankan bisnis usaha bisnis properti yang dijalankan oleh anak usahanya PT Lekom Maras.
Adapun pemegang saham perusahaan ini antara lain PT Ratu Prabu sebesar 35,35%, DP Bukit Asam sebesar 9,37% dan kepemilikan publik sebesar 55,27%.
Menurut keterbukaan informasi yang dirilis perusahaan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, PT ratu Prabu merupakan induk usaha perusahaan dengan kepemilikan sebesar 35,35%.
Adapun diberitakan bahwa perusahaan ini akan melakukan pembanguan LRT di Jabodetabek dengan nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp 405 triliun pada 2020 mendatang. Rencananya, LRT yang akan dibangung dengan rute mencakup wilayah Jakarta, Bekasi, Depok dan Tangerang.
PT Ratu Prabu Energi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi dan layanan minyak dan gas. Perusahaan ini juga menjalankan bisnis usaha bisnis properti yang dijalankan oleh anak usahanya PT Lekom Maras.
Adapun pemegang saham perusahaan ini antara lain PT Ratu Prabu sebesar 35,35%, DP Bukit Asam sebesar 9,37% dan kepemilikan publik sebesar 55,27%.
(hps) Next Article Mau Bangun LRT Rp 400 T, Saham Ratu Prabu Tetap Gocap
Most Popular