Top! Ini Dia Raja LQ45, Pencetak Pertumbuhan Laba Terbesar

Feri Sandria, CNBC Indonesia
16 November 2021 12:45
Infografis/ Hujan Cuan, Ini 11 Saham LQ45 Diam-diam Bisa Bikin Tajir/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Hujan Cuan, Ini 11 Saham LQ45 Diam-diam Bisa Bikin Tajir/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski harga sahamnya masih tertekan sejak awal tahun ini, kinerja keuangan emiten yang tergabung dalam indeks LQ45 malah mengalami peningkatan yang cukup positif, setidaknya hingga akhir kuartal ketiga, dilihat dari 30 perusahaan yang telah melaporkan laporan keuangan interim.

LQ45 sendiri merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik. Indeks LQ45 terdiri atas 45 emiten yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria lain yang telah ditentukan.

Secara agregat, hingga September tahun ini ketiga puluh perusahaan tersebut memiliki gabungan pendapatan senilai Rp 1.151 triliun, naik 13,40% dari periode yang saham tahun lalu atau mengalami kenaikan pendapatan Rp 136,05 triliun.

Agregat laba juga meningkat signifikan atau bertambah Rp 34,97 triliun dari September tahun lalu. Kenaikan tersebut setara dengan pertumbuhan 32,70% dari laba bersih 30 emiten LQ45 yang secara nominal jumlahnya mencapai Rp 141,94 triliun hingga akhir kuartal ketiga tahun 2021.

Dari 30 perusahaan tersebut tercatat hanya lima perusahaan yang mengalami penurunan pendapatan, dengan 25 perusahaan lain yang pendapatannya naik, 18 di antaranya tercatat mengalami pertumbuhan dua digit, dengan lima di antanya bahkan mampu memompa pendapatan naik lebih dari 45%.

Sedangkan untuk kinerja laba, tidak ada satu pun dari ketiga puluh perusahaan tersebut yang mengalami kerugian, yang mana pada September 2020 tercatat Chandra Asri dan PT Timah mengalami kerugian, akan tetapi tahun ini kedua perusahaan tersebut mampu membalikkan keadaan.

Terdapat lima perusahaan yang tercatat mengalami penurunan laba bersih dengan yang terbesar. Adapun 23 emiten lainnya mengalami kenaikan laba bersih, dengan 20 emiten mampu tumbuh dua digit.

Delapan emiten bahkan tercatat berhasil meningkatkan laba bersih hingga lebih dari 100%, dengan kenaikan tertinggi dicatatkan oleh Indo Tambangraya Megah yang laba bersihnya melonjak 579%.Berikut merupakan ikhtisar keuangan dari 30 emiten LQ45 yang telah melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini.

Berikut merupakan ikhtisar keuangan dari 30 emiten LQ45 yang telah melaporkan kinerja keuangan kuartal ketiga tahun ini.

Lima emiten dengan laba terbesar

  • Bank Central Asia (BBCA) dengan total laba bersih Rp 23,20 triliun
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan total laba bersih Rp 19,25 triliun
  • Bank Mandiri (BMRI) dengan total laba bersih Rp 19,23 triliun
  • Astra Internasional (ASII) dengan total laba bersih Rp 14,97 triliun
  • United Tractors (UNTR) dengan total laba bersih Rp 7,82 triliun

Lima emiten dengan peningkatan nominal laba terbesar

  1. Bank Mandiri (BMRI) laba bersih bertambah Rp 5,20 triliun
  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) laba bersih bertambah Rp 5,14 triliun
  3. Bank Negara Indonesia (BBNI) laba bersih bertambah Rp 3,42 triliun
  4. Perusahaan Gas Negara (PGAS) laba bersih bertambah Rp 3,33 triliun
  5. Indo Tambangraya Megah (ITMG) laba bersih bertambah Rp 3,31 triliun.

Lima emiten dengan pertumbuhan laba terbesar

  1. Indo Tambangraya Megah (ITMG) laba tumbuh 579%
  2. Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) laba tumbuh 486%
  3. Perusahaan Gas Negara (PGAS) laba tumbuh 437%
  4. Barito Pasific (BRPT) laba tumbuh 407%
  5. Jasa Marga (JSMR) laba tumbuh 375%

Lima emiten dengan pendapatan terbesar

  1. Astra Internasional (ASII) dengan total pendapatan Rp 167,40 triliun
  2. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan total pendapatan Rp 121,12 triliun
  3. Bank Mandiri (BMRI) dengan total pendapatan Rp 102,80 triliun
  4. Gudang Garam (GGRM) dengan total pendapatan Rp 92,07 triliun
  5. HM Sampoerna (HMSP) dengan total pendapatan Rp 72,52 triliun

Lima emiten dengan peningkatan nominal pendapatan terbesar

  1. Astra Internasional (ASII) pendapatan bertambah Rp 37,05 triliun
  2. United Tractors (UNTR) pendapatan bertambah Rp 11,35 triliun
  3. Barito Pasific (BRPT) pendapatan bertambah Rp 9,26 triliun
  4. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pendapatan bertambah Rp 9,24 triliun
  5. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) pendapatan bertambah Rp 8,77 triliun

Lima emiten dengan pertumbuhan pendapatan terbesar

  1. Indo Tambangraya Megah (ITMG) pendapatan tumbuh 51,78%
  2. Bukit Asam (PTBA) pendapatan tumbuh 50,84%
  3. Chandra Asri Petrochemical (TPIA) pendapatan tumbuh 48,36%
  4. Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) pendapatan tumbuh 47,10%
  5. Aneka Tambang (ANTM) pendapatan tumbuh 46,79%

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular