Bangun LRT Tiga Tahap, Ratu Prabu Butuh Rp 405 T
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 January 2018 19:17

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) mengestimasi pembangunan Light Rail Transit (LRT) di wilayah Jabodetabek yang akan dilaksanakan dalam tiga tahap akan menelan anggaran US$ 28 miliar-US$ 30 miliar (Rp 378 triliun-Rp 405 triliun).
Direktur Utama Ratu Prabu Energi Burhanudin Bur Maras menyatakan, pembangunan tahap pertama akan membutuhkan biaya sebesar US$ 8 miliar (Rp 108 triliun). Jumlah dana ini sudah memperthitungkan seluruh biaya investasi pada pembangunan LRT tahap I ini.
"Nilai ini sudah melalui penghitungan dari konsultan kami, Bechtel Infrastructure. Seluruh dana ini akan ditanggung oleh investor yang berasal dari China," kata Burhanudin di Gedung Ratu Prabu 1, Selasa (9/1).
Pada tahap pertama ini, perusahaan akan melakukan pembangunan sembilan jalur LRT. Jalur terebut antara lain Karawaci-Sultan Agung, raya Serpong-Soetta 2, Bundaran Hilir-Kampung Bandan, Soetta-Cawang, Joglo Raya-Gelanggan Raya, Cikunir-Selamat Sempurna, Antasari-Depo, Tol Pelabuhan-Cawang dan Dufan-Bintara.
Menurut perkiraan dia, proses persiapan pembangunan termasuk perijinan dan penggalangan dana akan membutuhkan waktu selama 1,5 tahun-2 tahun. Sehingga dengan begitu ia memprediksi pembangunan ini akan dpaat dimulai pada akhir 2019 atau awal 2020 dan ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun.
"Kita masih butuh ijin dari pemerintah. Kemarin sudah bicara ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan dan Bappenas. Sekarang lagi menunggu jadwal beretemu Pak Luhut dan juga butuh ijin dari Pak Jokowi," kata dia.
Sementara untuk melanjutkan pembangunan ke tahap II dan III masih akan menunggu hasil dari pembangunan sebelumnya. Jika investasi tersebut dianggap menguntungkan, maka pembangunan tahap selanjutnya akan dilakukan. " Tahap II dan III dilanjutkan kalau tahap I sudah menguntungkan," imbuh dia.
(hps) Next Article Tiga Poin Penting Kajian Bechtel Dalam Proyek LRT Ratu Prabu
Direktur Utama Ratu Prabu Energi Burhanudin Bur Maras menyatakan, pembangunan tahap pertama akan membutuhkan biaya sebesar US$ 8 miliar (Rp 108 triliun). Jumlah dana ini sudah memperthitungkan seluruh biaya investasi pada pembangunan LRT tahap I ini.
"Nilai ini sudah melalui penghitungan dari konsultan kami, Bechtel Infrastructure. Seluruh dana ini akan ditanggung oleh investor yang berasal dari China," kata Burhanudin di Gedung Ratu Prabu 1, Selasa (9/1).
Menurut perkiraan dia, proses persiapan pembangunan termasuk perijinan dan penggalangan dana akan membutuhkan waktu selama 1,5 tahun-2 tahun. Sehingga dengan begitu ia memprediksi pembangunan ini akan dpaat dimulai pada akhir 2019 atau awal 2020 dan ditargetkan akan selesai dalam kurun waktu tiga tahun.
"Kita masih butuh ijin dari pemerintah. Kemarin sudah bicara ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Kementerian Perhubungan dan Bappenas. Sekarang lagi menunggu jadwal beretemu Pak Luhut dan juga butuh ijin dari Pak Jokowi," kata dia.
Sementara untuk melanjutkan pembangunan ke tahap II dan III masih akan menunggu hasil dari pembangunan sebelumnya. Jika investasi tersebut dianggap menguntungkan, maka pembangunan tahap selanjutnya akan dilakukan. " Tahap II dan III dilanjutkan kalau tahap I sudah menguntungkan," imbuh dia.
(hps) Next Article Tiga Poin Penting Kajian Bechtel Dalam Proyek LRT Ratu Prabu
Most Popular