Kinerja Q1-2020 Emiten RI Bakal Ambles, Q2 Lebih Parah
Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 April 2020 13:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan analis menilai kinerja perusahaan publik atau emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I akan mengalami perlambatan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan karena kinerja perusahaan terganggu karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan pandemi ini akan membuat pendapatan perusahaan akan meleset dari target sebelumnya. Diprediksi untuk kuartal I-2020 ini penurunan bisa mencapai 10%-20% dari target.
"Tapi kalau untuk kuartal I-2020 ini akan meleset jauh dari target perusahaan. Bisa 10%-20% dari topline," kata Rovandi kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/4/2020).
Menurut dia, sektor yang terkena dampak paling dalam di kuartal ini adalah sektor industri dasar, perkebunan, otomotif dan retail.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan kinerja di kuartal pertama ini tak terlalu terkoreksi, mengingat dampak Covid-19 dinilai masih belum terlalu besar pada kuartal ini.
Justru penurunan kinerja paling dalam akan terjadi pada kinerja pertengahan tahun. Karena diprediksi Covid-19 akan lebih mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal II-2020.
Dia menyebutkan, dampak terdalam akan dirasakan oleh emiten di yang sahamnya tercatat di indeks LQ45.
"Ada terjadi penurunan karena GDP juga turun tapi masih belum signifikan ketimbang kuartal II-2020 ada penurunan tapi untuk emiten yang perhotelan, pariwisata, transportasi pasti kena hit. LQ45 ada turun dari tahun lalu turn 5%-10%," terang dia.
"Di kuartal kedua akan lebih dalam lagi koreksi karena GDP itu lebih dalam koreksinya, jadi di kuartal kedua akan berdampak pada EPS [earning per share/EPS] semua emiten," imbuhnya.
Namun demikian, dia menyebutkan emiten dengan bisnis berbasis logam mulia justru tahun ini akan mengalami kenaikan kinerja lantaran harga emas dunia yang terus mengalami kenaikan.
(hps/hps) Next Article Laba Susut 23,9%, Bos Bank Mandiri Pede Pondasi Masih Kuat
Analis Trimegah Sekuritas Rovandi mengatakan pandemi ini akan membuat pendapatan perusahaan akan meleset dari target sebelumnya. Diprediksi untuk kuartal I-2020 ini penurunan bisa mencapai 10%-20% dari target.
"Tapi kalau untuk kuartal I-2020 ini akan meleset jauh dari target perusahaan. Bisa 10%-20% dari topline," kata Rovandi kepada CNBC Indonesia, Jumat (24/4/2020).
Menurut dia, sektor yang terkena dampak paling dalam di kuartal ini adalah sektor industri dasar, perkebunan, otomotif dan retail.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan kinerja di kuartal pertama ini tak terlalu terkoreksi, mengingat dampak Covid-19 dinilai masih belum terlalu besar pada kuartal ini.
Justru penurunan kinerja paling dalam akan terjadi pada kinerja pertengahan tahun. Karena diprediksi Covid-19 akan lebih mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri di kuartal II-2020.
Dia menyebutkan, dampak terdalam akan dirasakan oleh emiten di yang sahamnya tercatat di indeks LQ45.
"Ada terjadi penurunan karena GDP juga turun tapi masih belum signifikan ketimbang kuartal II-2020 ada penurunan tapi untuk emiten yang perhotelan, pariwisata, transportasi pasti kena hit. LQ45 ada turun dari tahun lalu turn 5%-10%," terang dia.
"Di kuartal kedua akan lebih dalam lagi koreksi karena GDP itu lebih dalam koreksinya, jadi di kuartal kedua akan berdampak pada EPS [earning per share/EPS] semua emiten," imbuhnya.
Namun demikian, dia menyebutkan emiten dengan bisnis berbasis logam mulia justru tahun ini akan mengalami kenaikan kinerja lantaran harga emas dunia yang terus mengalami kenaikan.
(hps/hps) Next Article Laba Susut 23,9%, Bos Bank Mandiri Pede Pondasi Masih Kuat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular