
Manajemen TAXI Klarifikasi Soal Akusisi Go-Jek
Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 March 2018 08:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) akhirnya angkat bicara tentang rumor akuisisi perusahaan oleh PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek Indonesia). Perusahaan menyebutkan bahwa belum mengetahui adanya rencana tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen TAXI mengatakan bahwa saat ini perusahaan tidak dalam proses diakuisisi oleh Go-Jek Indonesia maupun pihak manapun.
"Perusahaan hingga saat ini belum mengetahui adanya akuisisi yang dilakukan pihak Go-Jek atau pihak lainnya. Perusahaan juga telah menanyakan ini ke pemegang saham pengendali dan pemegang saham pengendali perusahaan juga mengatakan hal yang sama," tulis keterbukaan informasi tersebut.
Padahal rumor ini sudah menyebabkan spekulasi pada saham TAXI, dimana harga saham terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Tercatat, hingga perdagangan 20 Maret 2017, saham perusahaan sudah berada di harga Rp 220 per unit saham.
Padahal pada awal tahun, saham TAXI masih berada dalam kategori saham gocap alias saham dengan harga Rp 50. Sehingga jika dikalkulasikan saham ini sudah mengalami peningkatan sebesar 340% year to date.
Kenaikan harga yang signifikan ini membuat saham TAXI masuk dalam sahan dengan pergerakan dan aktivitas di luar kebiasaan (Unsual Market Activity/UMA) pada 19 Maret lalu.
Kemudian pada 21 Maret, BEI memutuskan untuk menghentikan perdagangan saham perusahaan pada perdagangan di pasar regular dan pasar tunai.
Perkiraan lainnya yang mendorong naiknya harga saham TAXI secara signifikan karena kebijakan penghentian sementara pendaftaran pengemudi baru taksi online. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menginginkan kesamaan level playing of field antara taksi konvensional dengan taksi online.
(hps) Next Article BEI Minta Kejelasan Rencana Restrukturisasi Utang Express
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen TAXI mengatakan bahwa saat ini perusahaan tidak dalam proses diakuisisi oleh Go-Jek Indonesia maupun pihak manapun.
"Perusahaan hingga saat ini belum mengetahui adanya akuisisi yang dilakukan pihak Go-Jek atau pihak lainnya. Perusahaan juga telah menanyakan ini ke pemegang saham pengendali dan pemegang saham pengendali perusahaan juga mengatakan hal yang sama," tulis keterbukaan informasi tersebut.
Padahal pada awal tahun, saham TAXI masih berada dalam kategori saham gocap alias saham dengan harga Rp 50. Sehingga jika dikalkulasikan saham ini sudah mengalami peningkatan sebesar 340% year to date.
Kenaikan harga yang signifikan ini membuat saham TAXI masuk dalam sahan dengan pergerakan dan aktivitas di luar kebiasaan (Unsual Market Activity/UMA) pada 19 Maret lalu.
Kemudian pada 21 Maret, BEI memutuskan untuk menghentikan perdagangan saham perusahaan pada perdagangan di pasar regular dan pasar tunai.
Perkiraan lainnya yang mendorong naiknya harga saham TAXI secara signifikan karena kebijakan penghentian sementara pendaftaran pengemudi baru taksi online. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menginginkan kesamaan level playing of field antara taksi konvensional dengan taksi online.
(hps) Next Article BEI Minta Kejelasan Rencana Restrukturisasi Utang Express
Most Popular