Saham Naik Tinggi, TAXI Diakuisisi Go-Jek?

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 March 2018 10:27
Kabar yang beredar, saham TAXI akan diakuisisi perusahaan transportasi online GoJek dengan lewat aksi backdoor listing.
Foto: detik.com/Ari Saputra
Jakarta,  CNBC Indonesia - Harga Saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) terus menguat hingga perdagangan sesi I hari ini. Kabar yang beredar, saham TAXI akan diakuisisi perusahaan transportasi online GoJek dengan lewat aksi backdoor listing.

Namun, isu tersebut dibantah oleh Direktur Rajawali Corpora, Satrio Tjio yang menyebutkan bahwa belum ada pembicaraan antara GoJek yang akan melakukan backdoor listing ke TAXI. "Belum ada pembicaraan terkait hal tersebut, penguatan tersebut diperkirakan karena faktor eksternal TAXI", ujar Satrio saat dihubungi CNBC Indonesia, Jumat (16/3/2018).

Satrio menyebutkan, kenaikan saham TAXI tersebut dipicu oleh kebijakan penghentian sementara pendaftaran pengemudi baru taksi online. Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menginginkan kesamaan level playing of field antara taksi konvensional dengan taksi online.

"Faktor eksternal itu karena kebijakan pemerintah yang menginginkan kesamaan level playing of field antara taksi online dan taksi konvensional", tambah Satrio.

Hingga pukul 10.15 WIB, saham TAXI menguat 28,89% atau 26 poin dengan harga Rp 116 per saham. Secar year to date hingga kemarin, harga saham TAXI naik 80%.

Sebelum adanya moratorium taksi online oleh pemerintah, maraknya taksi online sangat menekan kinerja keuangan TAXI.

Direktur Utama Express Transindo Utama Benny Setiawan mengatakan, tidak benar pemberitaan terkait akuisi Go-Jek terhadap TAXI. "Tidak benar rencana akuisi tersebut," kata Benny.

Sepanjang 3 kuartal pertama tahun 2017, rugi bersih TAXI tercatat sebesar Rp 210,6 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 81,8 miliar.

Dari kalangan analis tersiar kabar yang menyebutkan kenaikan harga saham TAXI dipicu oleh spekulasi Grab yang akan mengakusisi Uber di kawasan Asia Tenggara. Hal tersebut dinilai akan menguntungkan TAXI karena sebelumnya ada kerjasama antara, Express Transindeo Utama dengan Uber.

Akuisi tersebut dinilai akan membuat permintaan atau order armada TAXI akan meningkat. Kabar mengenai konsolidasi antara dua raksasa transportasi digital ini kencang berhembus ketika Softbank Group yang telah menjadi salah satu investor utama Grab, menanamkan dana miliaran dolar AS ke Uber.

Analis Forrester Xiaofeng Wang mengatakan Grab memiliki pasar yang jauh lebih besar dibandingkan Uber di Asia Tenggara. Selain itu, Grab juga memahami pasar tersebut ketimbang Uber.

"Uber harusnya fokus di pasar yang mereka pahami dan lebih menguntungkan untuk mereka, seperti Amerika Serikat dan Eropa," kata Wang.

Sebelumnya, Uber juga melakukan langkah serupa untuk pasar di China. Pada 2016, Didi Chuxing memberi sejumlah saham kepada Uber yang ditukar dengan lini bisnis Uber di China.
(hps) Next Article Manajemen TAXI Klarifikasi Soal Akusisi Go-Jek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular