Saham TAXI Digoyang Rumor Akhirnya Masuk UMA

Monica Wareza, CNBC Indonesia
19 March 2018 14:10
Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perusahaan beserta keterbukaan informasinya.
Foto: Rachman /DetikCom
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dalam kategori saham dengan peningkatan harga dan aktivitas di luar kebiasaan (Unsual Market Activity/UMA).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pihak bursa mengharapkan kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan atas permintaan konfirmasi. Investor juga diminta untuk mencermati kinerja perusahaan beserta keterbukaan informasinya.

Bursa mengharapkan pelaku pasar juga memperhatikan rencana corporate action perusahaan, terlebih yang belum disebutkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Serta mempertimbangkan kembali kemungkinan dalam berinvestasi dalam saham tersebut.

Tercatat pada perdagangan hari ini, saham TAXI kembali mengalami auto reject atas dengan kenaikan sebesar 34,71% pada perdagangan sesi I pagi ini ke harga RP 163 per saham.

Tapi kenaikan tersebut bukan pertama kalinya dialami oleh saham perusahaan transportasi tersebut. Pada perdagangan Rabu (14/3) lalu saham TAXI juga mengalami auto reject sebesar 34,5% ke harga Rp 74 per saham.

Padahal, kinerja keuangan perusahaan juga tak terlalu membaik. Sepanjang sembilan bulan pertama 2017, rugi bersih TAXI tercatat sebesar Rp 210,6 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 81,8 miliar. 

Kenaikan harga saham perusahaan cukup signifikan dalam tiga bulan terakhir. Awal tahun, saham TAXI berada di level Rp 50, artinya hingga ke harga hari ini saham perusahaan sudah mengalami peningkatan 226% year to date.


Peningkatan harga saham ini dipicu oleh kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk menyetop sementara (moratorium) pendaftaran pengemudi baru untuk taksi online, akibat peningkatan jmlah mitra taksi online yang sudah kelewat banyak. Hal ini pertujuan untuk melindungi pengemudi yang telah menjadi mitra taksi online agar persaingan tetap sehat.

Di samping itu, belakangan ini juga beredar kabar bahwa perusahaan akan menjadi 'cangkang' dalam aksi korporasi PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek Indonesia) yang berencana melakukan backdoor listing.
(hps) Next Article Dibuka Kurang Sejam Tiga Saham Naik di Atas 10%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular