
BEI: Go-Jek Lebih Mudah IPO daripada Backdoor Listing
Monica Wareza, CNBC Indonesia
16 March 2018 15:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) angka bicara mengenai rumor PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Go-Jek Indonesia) yang ingin melakukan backdoor listing. Menurut Otoritas bursa saham ini perusahaan yang akan menjadi 'cangkang' harus melakukan penerbitan saham baru (rights issue) yang sangat besar.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan akan sulit bagi perusahaan yang tak cukup besar bisa mengambil kepemilikan saham dari startup unicorn (valuasi diatas US$ 1 miliar) teknologi yang valuasinya sangat besar.
"Mereka sendiri secara internalĀ sulit melakukan backdoor, karena perusahaan yang akan menjadi cangkangnya ini tidak tahun harus melakukan rights issue segede apa kalau memang valuasi mereka besar," kata Samsul di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (16/3).
Sementara itu jika dilakukan dengan skema inbreng juga dirasa tak akan memungkinkan seperti yang dilakukan oleh Air Asia terhadap PT Rimau Multi Putra Pratama beberapa waktu lalu. Karena jumlah aset Go-jek tak sebesar valuasi perusahaan.
"Mereka lebih mudah IPO dari pada backdoor listing," kata dia.
Beberapa waktu lalu Go-jek Indonesia telah melakukan pertemuan dengan BEI untuk membahas aturan yang dianggap masih memberatkan perusahaan melakukan pencatatan umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Go-jek Indonesia mengakui bahwa perusahaannya akan melakukan IPO di Indonesia, pun juga memiliki untuk melakukan dual listing di negara lain. Sempat beredar rumor bahwa perusahaan penyedia teknologi untuk transportasi ini akan melakukan backdoor listing melalui PT EkspressĀ Transindo Utama Tbk (TAXI) dan membuat saham perusahaan ini melambung.
Pada perdagangan hari ini, saham TAXI yang dibuka pada harga Rp 93 per saham sudah mengalami auto rejection atas dengan kenaikan sebesar 34,44%.
(roy/roy) Next Article Korban Luka Berjatuhan Setelah Lantai Gedung BEI Ambruk
Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat mengatakan akan sulit bagi perusahaan yang tak cukup besar bisa mengambil kepemilikan saham dari startup unicorn (valuasi diatas US$ 1 miliar) teknologi yang valuasinya sangat besar.
"Mereka sendiri secara internalĀ sulit melakukan backdoor, karena perusahaan yang akan menjadi cangkangnya ini tidak tahun harus melakukan rights issue segede apa kalau memang valuasi mereka besar," kata Samsul di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (16/3).
Beberapa waktu lalu Go-jek Indonesia telah melakukan pertemuan dengan BEI untuk membahas aturan yang dianggap masih memberatkan perusahaan melakukan pencatatan umum saham perdana (initial public offering/IPO).
Go-jek Indonesia mengakui bahwa perusahaannya akan melakukan IPO di Indonesia, pun juga memiliki untuk melakukan dual listing di negara lain. Sempat beredar rumor bahwa perusahaan penyedia teknologi untuk transportasi ini akan melakukan backdoor listing melalui PT EkspressĀ Transindo Utama Tbk (TAXI) dan membuat saham perusahaan ini melambung.
Pada perdagangan hari ini, saham TAXI yang dibuka pada harga Rp 93 per saham sudah mengalami auto rejection atas dengan kenaikan sebesar 34,44%.
(roy/roy) Next Article Korban Luka Berjatuhan Setelah Lantai Gedung BEI Ambruk
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular