AJB Bumiputera 1912, Asuransi Tertua yang Berusaha Bangkit
Hidayat Setiaji & gita rossiana, CNBC Indonesia
26 January 2018 13:16
Jakarta, CNBC Indonesia - Dinamika Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 memasuki babak baru. Mulai bulan depan, perusahaan asuransi tertua di Indonesia ini berencana beroperasi kembali.
Sejak 2013, Bumiputera berada di bawah pengawasan dan kendali Otoritas Jasa Keuangan. Namun kondisi Bumiputera tidak kunjung membaik.
Kewajiban Bumiputera mencapai Rp 20 triliun. Namun aset mereka hanya Rp 13-14 triliun. Bumiputera pun tidak mampu membayar polis nasabah. Hal tersebut melansir dari data Reuters seperti dikutip Jumat (26/1/2018).
Permasalahan di Bumiputera sudah mulai terlihat pada pertengahan 1990-an. Saat krisis moneter 1997, Bumiputera ikut terkena dampaknya. Nasabah ramai-ramai mencairkan polis dalam valuta asing, dan dengan nilai tukar rupiah yang melemah sampai mendekati Rp 17.000/dolar AS maka keuangan Bumiputera benar-benar terpukul. Bumiputera juga melakukan investasi yang agak berlebih di bidang properti dengan membeli tanah dan membangun hotel di kawasan Depok, Jawa Barat.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dalam sebuah rapat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pernah mengemukakan bahwa masalah di Bumiputera memang tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Butuh waktu, karena masalah yang ada sudah terjadi bertahun-tahun.
“Asuransi Bumiputera itu, waktu kami ingat tahun 1995 sudah ada tantangan. Jadi 22 tahun lalu sudah ada tantangan. Kalau mau diselesaikan tidak bisa dadakan,” tegas Agus pada Februari tahun lalu.
Mengutip data Pengelola Statuter AJB Bumiputera, berikut gambaran arus kas perusahaan:
Bagaimana sejarah berdirinya Bumiputera? AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia yang terbentuk pada 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB.
Awalnya, Bumiputera merupakan asuransi yang melayani para guru yang kemudian bertransformasi melayani masyarakat umum. Dengan perubahan ini, nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB pun berubah menjadi O.L Mij. Boemi Poetra pada 1914.
Kala Jepang masuk pada 1942, penggunaan bahasa Belanda dilarang. Nama O.L Mij. Boemi Poetra pun diubah menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra. Nama itu kemudian berubah kembali menjadi AJB Bumiputera sampai sekarang.
Seperti namanya, Bumiputera adalah badan hukum yang bersifat mutual atau bersama. Artinya, setiap pemegang polis adalah juga pemegang saham. Oleh karena itu, setiap perubahan di tubuh perusahaan harus atas persetujuan pemegang polis yang juga pemilik.
Bila Bumiputera tidak mampu membayar 6,7 juta pemegang polis, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak sistemik terhadap sistem keuangan. Risiko tersebut diungkapkan oleh perwakilan American Chambers of Commerce (Amcham) atau Kadin Amerika Serikat (AS).
“Potensi bailout dari pemerintah mungkin perlu dipertimbangkan dengan serius,” ungkap Peter Meyer, kepala perwakilan Amcham Indonesia yang membidangi sektor jasa.
Namun sampai saat ini pemerintah belum (dan sepertinya tidak) memasukkan dana talangan alias bailout sebagai solusi penyelamatan Bumiputera. Pasalnya, kemampuan anggaran negara ada batasnya.
“Baru saja UU Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Sektor Keuangan ini dikeluarkan supaya tidak ada bailout. Tapi baru saja ada (persoalan) asuransi sudah ada spirit supaya kami tanggung jawab.
“Kalau sedikit-sedikit digolkan ya jebol. Saya tahu betul pada akhirnya situasi kalau terjadi apa-apa itu ya ke keuangan negara, jadi liability-nya negara,” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat di DPR, Februari tahun lalu.
Timeline Bumiputera:
(dru/dru) Next Article Sudah 2 Tahun Nasib Nasabah AJB Bumiputera Terkatung-katung
Sejak 2013, Bumiputera berada di bawah pengawasan dan kendali Otoritas Jasa Keuangan. Namun kondisi Bumiputera tidak kunjung membaik.
Kewajiban Bumiputera mencapai Rp 20 triliun. Namun aset mereka hanya Rp 13-14 triliun. Bumiputera pun tidak mampu membayar polis nasabah. Hal tersebut melansir dari data Reuters seperti dikutip Jumat (26/1/2018).
Permasalahan di Bumiputera sudah mulai terlihat pada pertengahan 1990-an. Saat krisis moneter 1997, Bumiputera ikut terkena dampaknya. Nasabah ramai-ramai mencairkan polis dalam valuta asing, dan dengan nilai tukar rupiah yang melemah sampai mendekati Rp 17.000/dolar AS maka keuangan Bumiputera benar-benar terpukul. Bumiputera juga melakukan investasi yang agak berlebih di bidang properti dengan membeli tanah dan membangun hotel di kawasan Depok, Jawa Barat.
Asuransi Bumiputera itu, waktu kami ingat tahun 1995 sudah ada tantangan. Jadi 22 tahun lalu sudah ada tantanganAgus Martowardojo |
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, dalam sebuah rapat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pernah mengemukakan bahwa masalah di Bumiputera memang tidak bisa diselesaikan dengan cepat. Butuh waktu, karena masalah yang ada sudah terjadi bertahun-tahun.
“Asuransi Bumiputera itu, waktu kami ingat tahun 1995 sudah ada tantangan. Jadi 22 tahun lalu sudah ada tantangan. Kalau mau diselesaikan tidak bisa dadakan,” tegas Agus pada Februari tahun lalu.
Mengutip data Pengelola Statuter AJB Bumiputera, berikut gambaran arus kas perusahaan:
 Foto: Tim Riset CNBC Indonesia |
Bagaimana sejarah berdirinya Bumiputera? AJB Bumiputera 1912 merupakan perusahaan asuransi jiwa nasional yang pertama dan tertua di Indonesia yang terbentuk pada 12 Februari 1912 dengan nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB.
 Foto: Gita Rossiana |
Awalnya, Bumiputera merupakan asuransi yang melayani para guru yang kemudian bertransformasi melayani masyarakat umum. Dengan perubahan ini, nama Onderlinge Levensverzekering Maatschapij PGHB pun berubah menjadi O.L Mij. Boemi Poetra pada 1914.
Kala Jepang masuk pada 1942, penggunaan bahasa Belanda dilarang. Nama O.L Mij. Boemi Poetra pun diubah menjadi Perseroan Pertanggungan Djiwa (PTD) Boemi Poetra. Nama itu kemudian berubah kembali menjadi AJB Bumiputera sampai sekarang.
Potensi bailout dari pemerintah mungkin perlu dipertimbangkan dengan seriusPeter Meyer |
Seperti namanya, Bumiputera adalah badan hukum yang bersifat mutual atau bersama. Artinya, setiap pemegang polis adalah juga pemegang saham. Oleh karena itu, setiap perubahan di tubuh perusahaan harus atas persetujuan pemegang polis yang juga pemilik.
Bila Bumiputera tidak mampu membayar 6,7 juta pemegang polis, maka dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak sistemik terhadap sistem keuangan. Risiko tersebut diungkapkan oleh perwakilan American Chambers of Commerce (Amcham) atau Kadin Amerika Serikat (AS).
“Potensi bailout dari pemerintah mungkin perlu dipertimbangkan dengan serius,” ungkap Peter Meyer, kepala perwakilan Amcham Indonesia yang membidangi sektor jasa.
Namun sampai saat ini pemerintah belum (dan sepertinya tidak) memasukkan dana talangan alias bailout sebagai solusi penyelamatan Bumiputera. Pasalnya, kemampuan anggaran negara ada batasnya.
“Baru saja UU Pencegahan dan Penanggulangan Krisis Sektor Keuangan ini dikeluarkan supaya tidak ada bailout. Tapi baru saja ada (persoalan) asuransi sudah ada spirit supaya kami tanggung jawab.
“Kalau sedikit-sedikit digolkan ya jebol. Saya tahu betul pada akhirnya situasi kalau terjadi apa-apa itu ya ke keuangan negara, jadi liability-nya negara,” papar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat di DPR, Februari tahun lalu.
Timeline Bumiputera:
- AJB Bumiputera berdiri sejak 1912, didirikan oleh tiga orang yaitu Mas Ngabehi Dwidjosewojo, Mas Karto Hadi Karto Soebroto dan Mas Adimidjojo dengan nama Onderlinge Levensverzekring Maatschappij PGHB (OLMij.PGHB) yang berpusat di Magelang.
- 1921, kantor AJB Bumiputera pindah ke Yogyakarta
- 1958 kantor AJB Bumiputera kembali pindah ke Jakarta.
- 1966, nama perusahaan berubah menjadi AJB Bumiputera
- 2012, logo AJB Bumiputera berubah
- 2014, AJB Bumiputera masuk pengawasan khusus
- 2016, AJB Bumiputera dikelola pengelola statuter
- 2017, restrukturisasi pertama dimulai
- Januari 2018, perjanjian dengan investor batal
- Februari 2018, AJB Bumiputera masuk restrukturisasi 2.0
 Foto: Pendiri AJB Bumiputera |
(dru/dru) Next Article Sudah 2 Tahun Nasib Nasabah AJB Bumiputera Terkatung-katung
Most Popular