
Jatuh-Bangun AJB Bumiputera Hingga Siap Jalan di Februari
gita rossiana, CNBC Indonesia
25 January 2018 18:17

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasca batalnya perjanjian dengan PT Evergreen Invesco Tbk (GREN), Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 akan kembali beroperasi pada Februari 2018. Perusahaan juga menunggu pembahasan mengenai undang-undang usaha bersama sehingga akhirnya bisa kembali menerima investor baru.
Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum dan Komunikasi AJB Bumiputera 1912 Adhi Massardi mengatakan, sebenarnya saat ini AJB Bumiputera sudah bisa beroperasi. Namun pihaknya ingin menata diri terlebih dahulu agar bisa beroperasi dengan baik.
“Kalau disuruh running, kami bisa running, tapi mumpung ada waktu kami review dulu, resmi Februari lah kami jalan, sekarang pemanasan dulu,” ujar dia kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon, Kamis (25/1/2018).
Kemudian, dalam dua tahun ini, perusahaan akan melakukan penguatan perusahaan. Pasalnya, apabila perusahaan tidak kuat maka akan sulit untuk menerima investor baru.
“Kami akan melakukan perbaikan, sekitar dua tahun ke depan kami akan menerima investor masuk,” kata dia.
Perusahaan pun ingin menunggu peraturan pemerintah mengenai usaha bersama. Melalui peraturan baru ini, dia berharap ada celah untuk investor baru masuk.
“Dengan PP baru mungkin ada celah untuk investor masuk,”ucap dia,
Sementara terkait proses restrukturisasi sebelumnya, Adhi tidak menyesali kegagalan dari proses tersebut. Dia juga merasakan dampak positif dari restrukturisasi tersebut yakni pengurangan sekitar 1.100 karyawan.
”Pengurangan karyawan membuat perusahaan kami lebih langsing,” ungkap dia.
(dru) Next Article Tidak Ada Payung Hukum, Masalah AJB Bumiputera Sulit Selesai
Pengelola Statuter Bidang SDM, Umum dan Komunikasi AJB Bumiputera 1912 Adhi Massardi mengatakan, sebenarnya saat ini AJB Bumiputera sudah bisa beroperasi. Namun pihaknya ingin menata diri terlebih dahulu agar bisa beroperasi dengan baik.
“Kalau disuruh running, kami bisa running, tapi mumpung ada waktu kami review dulu, resmi Februari lah kami jalan, sekarang pemanasan dulu,” ujar dia kepada CNBC Indonesia melalui sambungan telepon, Kamis (25/1/2018).
Kemudian, dalam dua tahun ini, perusahaan akan melakukan penguatan perusahaan. Pasalnya, apabila perusahaan tidak kuat maka akan sulit untuk menerima investor baru.
Pilihan Redaksi |
Perusahaan pun ingin menunggu peraturan pemerintah mengenai usaha bersama. Melalui peraturan baru ini, dia berharap ada celah untuk investor baru masuk.
“Dengan PP baru mungkin ada celah untuk investor masuk,”ucap dia,
Sementara terkait proses restrukturisasi sebelumnya, Adhi tidak menyesali kegagalan dari proses tersebut. Dia juga merasakan dampak positif dari restrukturisasi tersebut yakni pengurangan sekitar 1.100 karyawan.
”Pengurangan karyawan membuat perusahaan kami lebih langsing,” ungkap dia.
(dru) Next Article Tidak Ada Payung Hukum, Masalah AJB Bumiputera Sulit Selesai
Most Popular