Internasional

Covid-19 di AS Makin 'Luar Biasa', Ini Pengakuan Gedung Putih

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
03 August 2020 13:03
Ribuan orang berdemonstrasi mendukung gerakan Black Lives Matter di sebuah taman di Amsterdam, Rabu 10 Juni 20202, yang dinamai ikon anti-Apartheid Afrika Selatan Nelson Mandela. Itu adalah yang terbaru dari serangkaian protes di kota-kota Belanda yang mengikuti kematian George Floyd di Minnesota pada 25 Mei 2020, dan protes di seluruh Amerika Serikat dan dunia yang menyusul. Floyd, seorang pria kulit hitam, meninggal setelah seorang perwira polisi kulit putih Minneapolis menekan satu lutut di lehernya bahkan setelah dia meminta udara sambil berbaring terborgol di tanah.(AP Photo/Peter Dejong)
Foto: AP/Peter Dejong

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, Amerika Serikat (AS) berada dalam fase baru dari wabah Covid-19. Menurut pakar virus, negara itu mengalami infeksi luar biasa yang menyebar di daerah pedesaan serta kota-kota, Minggu (2/8/2020).


Kasus Covid-19 terus melonjak di beberapa bagian negara. Para pejabat kesehatan masyarakat pun berusaha untuk bekerja dengan gubernur untuk menyesuaikan tanggapan untuk masing-masing negara.

"Kami berada dalam fase baru. Apa yang kami lihat hari ini berbeda dari Maret dan April. Ini sangat tersebar luas di daerah pedesaan maupun perkotaan. Untuk semua orang yang tinggal di daerah pedesaan, Anda tidak kebal atau terlindungi dari virus ini," kata Dr. Deborah Birx sebagaimana ditulis Reuters, Senin (3/8/2020).

Birx, yang merupakan koordinator gugus tugas Gedung Putih, mengatakan orang yang tinggal di rumah tangga multigenerasi di daerah yang sedang mengalami wabah harus memakai masker di dalam rumah. Ini untuk melindungi orang tua atau mereka yang memiliki penyakit bawaan.

"Jika kita tidak melakukan itu, dan jika kita tidak membatasi ruang ramai dalam ruangan, virus akan terus berjalan. Kami sangat prihatin dan ini adalah hal yang sangat serius," katanya di NBC "Meet the Press".

Birx mengatakan pejabat federal telah mengerjakan laporan individu untuk setiap negara bagian yang memeriksa tren masyarakat dan catatan rumah sakit. Masing-masing tanggapan tersebut harus disesuaikan secara dramatis.

Setelah melihat langsung dan mengunjungi 14 negara bagian selama tiga minggu terakhir, Birx merasa prihatin.

"Ketika saya melakukan perjalanan di seluruh negeri, saya melihat seluruh Amerika bergerak. Jika Anda memilih untuk pergi berlibur ke hot spot, Anda benar-benar perlu kembali dan melindungi mereka yang memiliki penyakit penyerta dan menganggap Anda terinfeksi," kata Birx.

Jika orang memakai masker dan menghindari keramaian, itu memberikan hasil yang sama dengan penutupan total.

"Itu sebabnya kita akan pergi ke semua negara bagian, kita di radio lokal, kami memberikan instruksi spesifik kepada setiap gubernur daerah, apa yang harus mereka lakukan ketika negara-negara itu mulai zona kuning, karena itulah saat ketika Anda harus menghentikannya," katanya.

Virus corona, yang pertama kali muncul di China, Desember 2019. Di AS, corona telah menginfeksi 4,6 juta orang dan membunuh 155.000 warga.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hotspot Penyebaran Corona, Bar di Negara Bagian AS Ditutup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular