Inter Milan Siap Jadikan Messi 'Manusia Rp 4,5 Triliun'!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2020 14:13
Lionel Messi di Upacara Penghargaan Golden Ball Ballon d'Or di Paris pada Senin, 2 Desember 2019 (AP Photo/Francois Mori)
Foto: Lionel Messi di Upacara Penghargaan Golden Ball Ballon d'Or di Paris pada Senin, 2 Desember 2019 (AP Photo/Francois Mori)

Jakarta, CNBC Indonesia - FC Barcelona adalah Lionel Messi dan Lionel Messi adalah FC Barcelona. Memisahkan kedua mungkin sangat mustahil, seperti memisahkan angka 1 dari persamaan 1+1=2.

Namun perkembangan terkini membuat sesuatu yang terasa mustahil itu menjadi mungkin. Messi, yang sejak usia belasan tahun sudah berseragam biru-merah, mulai menunjukkan tanda-tanda tidak betah.

Musim 2019/2020 menjadi yang pertama sejak 2007/2008 Barcelona mengakhiri musim tanpa trofi. Bahkan sejak La Liga dimulai kembali usai 'hibernasi' tiga bulan gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), performa Blaugarana tidak impresif.

Barcelona hanya bisa bermain imbang dengan Sevilla, Celta Vigo, dan Atletico Madrid. Anak asuh Enrique 'Quique' Setien bahkan kalah 1-2 melawan Osasuna di kandang sendiri, Stadion Camp Nou. Kekalahan yang membuat gelar juara Spanyol melayang ke sang rival abadi sampaiĀ hari kiamat, Real Madrid.

Kekalahan melawan Osasuna membuat amarah Messi tidak bisa dibendung lagi. Kritik pedas diajukan sang kapten kepada timnya sendiri.

"Kami tidak ingin mengakhiri musim seperti ini, tetapi ini adalah gambaran musim kami yang sekarang. Kami sangat lemah, intensitas sangat rendah, pertandingan ini adalah kesimpulan dari musim 2019/2020".

"Kami harus kritis kepada diri sendiri, baik itu pemain maupun secara keseluruhan. Kami adalah Barcelona yang harus memenangkan segalanya."

"Kalau kami ingin memenangkan Liga Champions Eropa, maka kami harus banyak berubah. Jika terus seperti ini, maka kami akan kalah dari Napoli," tegas Messi dalam wawancara usai pertandingan melawan Osasuna, seperti dikutip dari Goal.

Usia Messi sudah tidak muda lagi, 24 Juni lalu genap 33 tahun. Namun ketergantungan Barcelona terhadap dirinya bukannya berkurang malah menjadi-jadi.

Musim ini, Sang Messiah membuat 25 gol dan 22 asis di La Liga. Barcelona mencetak 86 gol di La Liga sepanjang 2019/2020, artinya Messi memberi kontribusi 54,65% terhadap gol yang dibikin timnya. Naik sedikit dibandingkan musim sebelumnya yaitu 54,55%.

Selepas Neymar Jr pergi ke Paris St Germain, Barcelona tidak kunjung menemukan pengganti yang cocok untuk mengimbangi Messi (dan Luis Suarez). Ousmane Dembele, Philippe Coutinho, sampai Antione Griezmann didatangkan dengan biaya sangat mahal, masing-masing lebih dari EUR 100 juta (sekira Rp 1,73 triliun dengan kurs saat ini). Namun kontribusi ketiganya belum mencerminkan banderolnya.

Griezmann hanya membikin sembilan gol dan empat asis di 35 pertandingan La Liga. Dembele hanya main di lima laga La Liga, banyak absen karena cedera, dan hanya bisa menyumbang sebiji gol. Coutinho, pemain termahal keempat dunia, bahkan dipinjamkan ke Bayern Munich (Jerman).

Oleh karena itu, rumor Messi 'minggat' dari Barcelona semakin santer. Raksasa Italia, Inter Milan, sudah lama meminati Messi. Bahkan sejak Nerazzuri masih dipimpin oleh Presiden Massimo Moratti.

La Gazzetta dello Sport, media olahraga kenamaan di Negeri Spageti, mengungkapkan bahwa Inter siap dengan proposal dan duit senilai EUR 260 juta (Rp 4,5 triliun) untuk mendaratkan Messi ke Stadion Giuseppe Meazza. Kalau terwujud, maka Messi akan menjadi pemain termahal dunia melewati rekor Neymar.

Berdasarkan data Transfermrkt, saat ini valuasi Messi ada di EUR 112 juta (Rp 1,94 triliun). Namun kalau mau membuat Barcelona mau melepasnya, tentu butuh fulus lebih mahal dari banderol itu.

Apakah Messi layak menjadi 'manusia Rp 4,5 triliun'? Kalau melihat kontribusinya terhadap Barcelona, sangat layak. Messi adalah kunci Barcelona yang mendominasi persepakbolaan dunia pada dekade 2010-an.

Messi sudah tampil dalam 761 pertandingan bersama Barcelona dengan catatan 644 gol dan menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub Katalunya tersebut. Messi juga memegang rekor asis terbanyak bagi Barcelona di La Liga dengan jumlah 184.

Usia Messi memang tidak muda. Namun kemampuannya tidak perlu diragukan lagi. Bersama Cristiano Ronaldo, Messi mendominasi dunia persepakbolaan dunia dalam lebih dari satu dekade terakhir.

Kebetulan CR7 berhasil move on dari Real Madrid setelah memutuskan pindah ke Juventus (Italia). Lagi-lagi kebetulan, Ronaldo hijrah ke Italia ketika berusia 33 tahun, sama seperti Messi saat ini.

Juventus berani membayar mahal untuk mendapatkan tanda tangan jebolan Sporting Lisbon (Portugal) itu. Ronaldo pun membayar lunas banderol EUR 100 juta dengan 52 gol dari 64 pertandingan bersama Si Nyonya Tua.

So, apakah Messi akan 'bereuni' dengan Ronaldo di Serie A...?

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular