
BPOM Sebut Efikasi Vaksin Covid Turun Drastis Dalam 6 Bulan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) mengungkap alasan pihaknya menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada 5 vaksin sebagai booster vaksin Covid-19 untuk digunakan di Indonesia.
Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan alasan pemberian booster vaksin Covid-19 sebagai salah satu cara agar Indonesia untuk segera keluar dari pandemi. Untuk menangani pandemi BPOM sudah menerbitkan EUA pada 13 vaksin yang digunakan sebagai vaksin primer.
Alasan lainnya, berdasarkan pengamatan uji klinis di negara lain dengan waktu yang lebih panjang menunjukkan respons imun vaksin menurun dengan interval penurunan bervariasi.
"Imunogenisitas penurunan kadar titer antibodi signifikan menurun di bawah 30% setelah 6 bulan. Ini diperlukan vaksin booster untuk meningkatkan kembali imunogenisitas," ujarnya dalam konferensi pers digital di Jakarta, Senin (10/1/2022).
Penny Lukito menambahkan dengan adanya booster vaksin Covid-19 diharapkan kapasitas antibodi yang dibangun lebih tinggi sehingga bisa melindungi pengguna menghadapi berbagai varian Covid-19 yang berkembang.
Informasi saja, beberapa vaksin yang digunakan sebagai vaksin primer atau suntikan dosis pertama dan kedua di antaranya Sinovac, Pfizer, Moderna, Zifivax, Sinopharm, Sputnik V, AstraZeneca, Janssen anak usaha Johnson&Johnson hingga Convidecia.
Adapun vaksin yang sudah diizinkan sebagai booster adalah vaksin Sinovac BioFarma,Moderna, Pfizer,AstraZeneca, danZifivax. Beberapa vaksin akan diberikan sebagai booster dalam bentuk homolog atau menggunakan vaksin yang sama dengan yang sebelumnya. Ada juga heterolog atau menggunakan vaksin berbeda dari sebelumnya.
Informasi saja, Indonesia akan memulai program penyuntikan booster vaksin Covid-19 pada 12 Januari 2022. Untuk tahap awal booster akan diberikan kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan mereka yang rentan terinfeksi Covid-19.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos BPOM Bicara Soal Vaksin Covid-19 Booster, Apa Katanya?
