
Bio Farma Bicara Peluang Harga Tes PCR Rp 275 Ribu Turun Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu akhirnya pemerintah memutuskan harga maksimal tes PCR Covid-19 adalah Rp 275 ribu. Namun bisakah harga itu turun lagi?
Pertanyaan itu disampaikan pada Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam Rapat dengan Komisi VI DPR RI. Honesti mengatakan pihaknya mencoba menghitung setelah mendapatkan undangan rapat tersebut.
Dia meyakini masih ada celah untuk menurunkan lagi harga tersebut. "Ada exercise (perhitungan) sederhana kemarin mendapat undangan RDP, masih ada celah untuk turun. Tapi berapa persennya kami belum [menghitung]," ungkapnya, Selasa (8/11/2021).
Namun memang masih butuh exercise (perhitungan) lagi menurutnya. Mulai dari kapasitas produksi, volume yang optimal dengan biaya tertentu.
Dalam kesempatan yang sama Menurut Direktur Utama Indofarma, Arif Pramuhanto menjelaskan tiga komponen harga tes. Yakni tenaga kesehatan dan APD, overhead cost dan Reagen.
Pada tenaga kesehatan dan APD merupakan komponen tetap. Artinya tidak akan berubah meski harga PCR diturunkan. "Kalau mau efisiensi bisa di overhead cost. Diturunkan dampaknya kalau bisa harga reagen turun," jelas Arif.
"Bicara Nakes biaya gaji segitu-gitu aja enggak bisa turun. Kami akan olah bersama masukan apakah bisa di bawah Rp 200 ribu kita kaji lagi".
Sebagai informasi, akhir bulan lalu Kementerian Kesehatan mengumumkan harga maksimal baru untuk PCR. DI Jawa-Bali adalah Rp 275 ribu sementara di luar wilayah itu menjadi Rp 300 ribu. Kementerian Kesehatan juga mengumumkan durasi hasil RT-PCR menjadi 1x24 jam setelah swab tes dilakukan.
Penurunan harga itu hanya berbeda dua bulan dari kebijakan pada Agustus lalu. Saat itu harga PCR dari Rp 900 ribu menjadi maksimal Rp 495 ribu pada Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali menjadi Rp 525 ribu.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tarif PCR Covid Luar Jawa & Bali Jadi Rp 525 Ribu, Alasannya?