China Perintahkan Alibaba & Tencent Cs Akhiri 'Perang Dingin'

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Selasa, 14/09/2021 12:46 WIB
Foto: AP/Kin Cheung

Jakarta, CNBC Indonesia - China meluncurkan peraturan baru untuk raksasa teknologi China. Beijing memerintahkan mereka untuk mengakhiri praktik lama memblokir tautan satu sama lain di situs mereka atau menghadapi hukuman.

Kebijakan ini dikeluarkan Kementerian Perindustrian dan Teknologi China menandakan langkah baru untuk membuka bisnis internet China karena didominasi segelintir raksasa teknologi seperti Alibaba, Tencent, Bytedance hingga JD.com.

Juru Bicara Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (MIIT) China Zhao Zhiguo mengatakan membatasi akses normal ke tautan internet tanpa alasan yang tepat "mempengaruhi pengalaman pengguna, merusak hak pengguna dan mengganggu ketertiban pasar," ujarnya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/9/2021).


"Saat ini kami sedang membimbing perusahaan terkait untuk melakukan pemeriksaan diri dan perbaikan," ujarnya. Platform pesan instan disebut akan jadi salah satu target pertama kementerian.

MIIT tidak menyebutkan nama perusahaan mana pun, tetapi surat kabar 21st Century Business Herald melaporkan Alibaba Group Holding Ltd dan Tencent Holdings Ltd termasuk di antara perusahaan yang diminta untuk mengakhiri praktik tersebut.

Saling memblokir link tautan di platform pesaing adalah hal biasa dilakukan di China. Tencent membatasi pengguna untuk membagi konten dari aplikasi video pendek milik ByteDance, Douyin di aplikasi pesan instan Tencent, WeChat dan QQ.

Pada bulan Februari, Douyin mengajukan pengaduan ke pengadilan Beijing dengan mengatakan hal itu merupakan perilaku monopolistik. Tencent menyebut tuduhan itu tidak berdasar.

Dalam kasus lain, e-commerce Alibaba, Taobao dan Tmall, tidak mengizinkan layanan pembayaran Tencent, WeChat Pay, digunakan sebagai opsi pembayaran.

"Dalam jangka pendek, semua mata akan tertuju pada Tencent untuk memahami apa artinya membuka WeChat ke Alibaba dan ByteDance," kata Michael Norris dari AgencyChina.


(roy/roy)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI