Resmi Jadi GoTo, Ini 5 Fakta Soal Merger Gojek dan Tokopedia

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 May 2021 06:20
Resmi, Tokopedia & Gojek Merger Jadi GoTo Group
Foto: CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Belum sepekan lepas libur Hari Raya, Gojek dan Tokopedia memberikan kejutan. Keduanya resmi merger dengan nama GoTo.

Isu soal penggabungan dua perusahaan itu sebenarnya sudah tercium sejak beberapa bulan terakhir. Setelah Gojek juga dikabarkan batal merger dengan layanan ride hailing lain, Grab.

Namun kabar itu disambut meriah oleh para pengguna internet. Pada Senin (17/5/2021) siang nama GoTo menduduki peringkat kedua Trending Topic Twitter. Sejumlah warganet memberikan selamat penggabungan dua perusahaan itu. Namun ada juga yang merasa aneh dengan pemilihan nama perusahaan GoTo.

Berikut 5 hal soal merger tersebut, dirangkum CNBC Indonesia dari berbagai sumber, Selasa (18/5/2021).

Nama GoTo

Nama GoTo akhirnya dipilih Gojek dan Tokopedia. GoTo merupakan perusahaan dengan tiga layanan sekaligus yakni on-demand, sistem pembayaran digital dan market place. 

Menurut William Tanuwijaya, co-founder dan CEO Tokopedia, GoTo merupakan singkatan dari nama Gojek dan Tokopedia dan gotong-royong yang jadi semangat penggabungan kedua perusahaan.

Jajaran Manajemen

Empat nama petinggi dua perusahaan mengisi jabatan penting setelah merger. Andre Soelistyo menjadi CEO untuk GoTo dan juga memimpin layanan pembayaran serta layanan keuangan dalam GoTo Financial.

Sementara itu President GoTo Group diisi oleh Patrick Cao. Kevin Aluwi sebagai CEO Gojek dan William Tanuwijaya menjabat menjabat CEO Tokopedia.

Valuasi
Kedua perusahaan tak mengungkap informasi valuasi GoTo Group. Namun diketahui Gojek dan Tokopedia telah mengumpulkan dana sebesar US$8,2 miliar dari investor.

Sementara itu laporan CBInsights pada April 2021 lalu, Gojek memiliki valuasi US$10 miliar dan Tokopedia US$7 miliar. Valuasi GoTo Group bisa lebih besar lagi setelah merger dilakukan.

Jumlah Driver dan Merchant

Dalam keterangan resmi GoTo, ada lebih dari 2 juta armada pengemudi terdaftar saat ini. Untuk merchant atau mitra pedagang mencapai 11 juta per Desember 2020.

Sementara itu, ada 100 juta pengguna aktif bulanan. Sedangkan hingga akhir 2020, total nilai transaksi gabungan bruto GoTo adalah lebih dari Rp319 triliun dan tahun lalu capaiannya sekitar Rp 26 triliun.

Kata Asosiasi Driver

Gabungan Aksi Roda Dua atau Garda menyambut positif adanya GoTo. Namun kepada CNBC Indonesia, Ketua Presidium Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan perlu diperhatikan kesejahteraan para pengemudi ojek online hingga jangan sampai pendapatan nya menurun.

"Kami berharap dan kami menekankan agar platform digital baru ini bernama GoTo menjadi lebih baik dari sebelum. Dalam hal ini peningkatan kesejahteraan, peningkatan pendapatan dari pengemudi ojolnya terus peningkatan bonus dan insentif bagi para pengemudi ojolnya," jelasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gojek dan Tokopedia Merger, Ini Susunan Manajemennya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular