Serangan Gaza, Israel Klaim Tewaskan Komandan Militer Hamas

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
12 May 2021 20:55
A man passes by cars torched after a night of violence between Israeli Arab protesters and Israeli police in the mixed Arab-Jewish town of Lod, central Israel, Tuesday, May 11, 2021. (AP Photo/Heidi Levine)
Foto: AP/Heidi Levine

Jakarta, CNBC Indonesia - Militer Israel mengatakan telah membunuh beberapa komandan senior militan Hamas dalam serangan udara di Gaza dan Khan Younis.

Militer merilis pernyataan pada hari Rabu (12/5/2021), mengatakan bahwa mereka melakukan "operasi yang kompleks dan pertama dari jenisnya."

"Mereka yang menjadi sasaran adalah bagian penting dari 'Staf Umum' Hamas" dan dianggap dekat dengan kepala sayap militer kelompok itu," ujar pernyataan itu.

Hamas sendiri sejauh ini tidak berkomentar. Namun sebelumnya sempat tersiar kabar bahwa salah satu komandan mereka, Mohammed Fayyad, telah tewas.

Pertempuran antara Israel dan pasukan Hamas Palestina terjadi di jalur Gaza malam tadi. Sebanyak 35 orang tewas dari pihak Palestina akibat serangan, dan ada korban 3 orang dari Israel.

Israel disebut menghujani Gaza dengan ratusan serangan udara pada Rabu dini hari. Serangan Israel dibalas oleh Hamas dan pasukan militan Palestina lainnya dengan banyak roket ke Tel Aviv dan Beersheba.

Akibat pertempuran ini, ada sebuah gedung apartemen yang runtuh di Gaza karena serangan udara Israel. Pihak Israel sendiri menyerang siapa yang menyerang markas Hamas, termasuk pusat intelijen dan lokasi yang menyebarkan roket.

Dilansir dari CNBC International, Rabu (12/5/2021), pertempuran dini hari tadi merupakan yang terberat sejak perang Gaza di 2014 lalu. Pertempuran ini menjadi perhatian pihak internasional, karena dikhawatirkan bakal meluas dan tak terkontrol.

Utusan Perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, bahkan berkicau di akun Twitternya: "Hentikan peperangan segera. Ini bisa menjadi perang yang besar. Para pemimpin di kedua pihak harus bertanggung jawab meredakannya."

Rangkaian konflik ini bermula saat polisi Israel menyerbu Masjid Al Aqsa dan mulai menyerang warga Palestina yang semppat berdemonstrasi menuntut agar Israel hengkang dari wilayah Sheikh Jarrah.

Sengketa Sheikh Jarrah bermula saat beberapa warga Israel menduduki beberapa lahan di wilayah itu yang notabenenya dimiliki warga Palestina. Sengketa ini sudah terjadi bertahun-tahun. Awal tahun ini, sebuah pengadilan distrik Yerusalem memutuskan bahwa rumah-rumah itu legal milik keluarga Yahudi.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Israel Terus Bombardir Gaza Palestina, Apa Langkah Indonesia?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular