
Kelemahan Iron Dome, Perisai Langit Israel dari Roket Hamas

Jakarta, CNBC Indonesia - Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel mencuri perhatian publik. Pasalnya sistem pertahanan berbasis darat ini mampu mengintervensi roket dan artileri yang ditembakkan Hamas Palestina.
Iron Dome dibuat oleh Rafael Advanced Defense Systems. Perusahaan ini mengklaim sudah mencegat lebih dari 2.500 ancaman dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90%.
Iron Dome terdiri dari serangkaian radar pendeteksi dan pelacak, manajemen pertempuran berawak dan pusat kontrol senjata dengan unit penembakan rudal tak berawak. Unit-unit itu tersebar, memungkinkan Iron Dome menutupi area secara maksimal.
Meski begitu Iron Dome bukan tanpa kekurangan. Beberapa roket Hamas berhasil lolos dan menghantam Israel di mana dilaporkan lima orang warga tewas dan puluhan lainnya terluka.
Itu karena Iron Dome hanya mampu mengatasi roket dalam jumlah tertentu. Jika jumlah ini terlampaui, roket yang lain akan masuk, ungkap David Hambling dalam tulisannya dimuat di Forbes, dikutip Selasa (18/5/2021).
Belum diketahui berapa jumlah maksimal roket yang bisa dicegat Iron Dome. Pada 12 Mei 2020, IDF mengklaim menembakkan 850 roket sejak dimulainya eskalasi terbaru.
Kelemahan lainnya, pasokan rudal Tamir yang digunakan Iron Dome terbatas dan harganya mahal. Biasanya Iron Dome meluncurkan dua rudal untuk melumpuhkan satu roket. Jika kehabisan rudal lawan bisa menghantam Israel.
Studi RAND 2016 juga menyebutkan mortir dengan waktu terbang yang terlalu pendek juga jadi kelemahan Iron Dome.
(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Misteri Iron Dome, Antirudal Israel yang Hantam Palestina