
Apa Itu GeNose C19, Syarat Perjalanan Terbaru di RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu persyaratan perjalanan terbaru adalah hasil tes negatif pada GeNose C19. Pengetesan menggunakan GeNose dilakukan di seluruh moda transportasi.
Alat deteksi buatan Universitas Gadjah Mada itu masuk dalam kategori alat berbasis hembusan nafas. Dalam acara Hybrid Launching: GeNose C-19 Inovasi Indonesia untuk Pariwisata Indonesia beberapa waktu lalu, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro menyebutkan alat itu tidak didesain untuk mendeteksi virus.
"Tetapi alat ini bisa mendeteksi orang yang sudah terpapar. Kalau dia tak target virus, bagaimana bisa tahu?," kata Bambang yang juga Kepala BRIN, seperti dikutip Jumat (23/4/2021).
Bambang menambahkan dalam hembusan nafas terdapat senyawa untuk membedakan orang yang dites. Yakni apakah baik-baik saja atau terkena penyakit termasuk Covid-19.
GeNose menggunakan Artificial Intelligence yang mengumpulkan data-data sebelumnya. Menurut Bambang, kelebihan teknologi itu adalah machine learning ayang terus belajar.
Alat yang dibanderol Rp 60 jutaan ini hanya digunakan sebanyak 100 ribu kali. Tapi setelah itu GeNose masih bisa diperbaiki lagi.
"Membeli GeNose jangan hanya sebagai expense. Membeli ini investment, jangka panjang. Kalau melihat ke situ (harga) Rp 60 juta bukan memberatkan,"jelasnya.
Jadi Syarat Perjalanan
Perjalanan mudik keluar kota semakin ketat yang dimulai pada Kamis kemarin (22/4/2021) hingga 5 Mei 2021. GeNose jadi salah satu syarat untuk perjalanan.
Aturan ini adalah Addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijirah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Covid-19 Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah. Aturan memuaskan tambahan klausul pada Surat Edaran.
Pengetatan perjalanan dilakukan H-14 peniadaan mudik yakni 22 April hingga 5 Mei 2021, serta H+7 peniadaan mudik sejak 18-24 Mei 2021.
Untuk masa peniadaan mudik 6-17 Mei 2021 tetap menggunakan Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah dan Upaya Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Selama Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriah.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alat Deteksi Covid-19 UGM GeNose Dipasarkan, Harga Rp 25 Ribu
