Nah Loh! AstraZeneca Digugat Eropa Gegara Vaksin Covid-19

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
23 April 2021 04:10
(AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)
Foto: (AP Photo/Kirsty Wigglesworth/FILE)

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) memutuskan untuk meluncurkan tindakan hukum terhadap AstraZeneca yang dianggap tidak memberikan dosis vaksin Covid-19 yang disepakati ke 27 negara Eropa.

Dikutip APF, Jumat, (23/4/2021), mereka mengatakan tuntutan hukum apa pun terhadap AstraZeneca akan dimulai di pengadilan Belgia, yurisdiksi yang disepakati berdasarkan kontrak komisi dengan perusahaan farmasi Inggris-Swedia itu.

Seorang juru bicara komisi, Eric Mamer, mengatakan bahwa "belum ada keputusan yang diambil".

Juru bicara lainnya, Stefan De Keersmaecker, menambahkan "Seperti yang Anda ketahui, AstraZeneca tidak memberikan jumlah dosis yang telah disepakati dalam kontrak ... Ini adalah salah satu alasan mengapa kami tetap membuka opsi kami bersama dengan negara anggota untuk mengambil langkah lebih lanjut. "

Seorang diplomat UE mengatakan komisi tersebut menginginkan negara-negara anggota UE, yang juga berperan dalam merundingkan kontrak vaksin untuk blok tersebut. untuk mendukung gugatan tersebut.

"Masalahnya adalah bahwa negara-negara anggota tidak mengetahui pengaduan yang dirumuskan," kata diplomat itu.

"Ini adalah prosedur sensitif dan Anda tidak ingin lebih merusak kepercayaan pada vaksin."

Seorang diplomat lain mengatakan bahwa "tidak semua negara anggota sepakat" untuk membawa perusahaan ke pengadilan, menekankan bahwa tujuan mereka hanyalah agar AstraZeneca memberikan dosis yang telah dijanjikan dalam kontraknya.

AstraZeneca sejauh ini hanya memberikan 31 juta dari 120 juta dosis yang telah dijanjikan. Ia telah memperingatkan itu juga akan memberikan hanya 70 juta dari 180 juta lebih yang dimaksudkan untuk dikirim selama sisa tahun ini.

Kepercayaan publik terhadap suntikan AstraZeneca telah terpukul setelah Badan Obat-obatan Eropa, EMA, regulator blok tersebut, mengatakan kemungkinan terkait dengan bentuk gumpalan darah yang sangat jarang, tetapi seringkali fatal, yang mempengaruhi otak.

Sementara itu EMA sendiri belum mengubah pendirian mereka tentang penggunaan umum AstraZeneca, dengan mengatakan manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Meski begitu beberapa negara UE telah membatasi penggunaannya untuk warga yang lebih tua, berusia di atas 50, 55 atau 60 tahun.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UE Disebut Ancam Mau Blokir Ekspor Vaksin Covid-19, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular