Resmi! Uni Eropa Gugat AstraZeneca Gegara Vaksin Covid

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
26 April 2021 20:30
Britain's Prime Minister Boris Johnson receives the first dose of the AstraZeneca vaccine administered by nurse and Clinical Pod Lead, Lily Harrington at St. Thomas' Hospital in London, Friday, March 19, 2021. Johnson is one of several politicians across Europe, including French Prime Minister Jean Castex, getting a shot of the AstraZeneca vaccine on Friday. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)
Foto: AP/Frank Augstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontroversi vaksin Oxford-AstraZeneca dengan Uni Eropa (UE) memasuki babak baru. Pada Senin (26/4/2021), UE mengatakan akan mengambil tindakan hukum terhadap AstraZeneca atas kurangnya dosis vaksin dalam pengiriman sebelumnya.

"Prioritas kami adalah memastikan pengiriman vaksin Covid-19 berlangsung untuk melindungi kesehatan Uni Eropa," kata komisioner kesehatan Uni Eropa, Stella Kyriakides melalui Twitter, seperti dikutip dari CNBC International, Senin (26/4/2021).

"Inilah sebabnya mengapa Komisi Eropa telah memutuskan bersama dengan semua Negara Anggota untuk mengajukan proses hukum terhadap AstraZeneca."

"Setiap dosis vaksin penting. Setiap dosis vaksin menyelamatkan nyawa," tambahnya.

Tahun ini, UE dan perusahaan farmasi Anglo-Swedia tersebut beberapa kali kedapatan berselisih. AstraZeneca mengatakan tidak dapat mengirimkan vaksin sebanyak yang diharapkan UE, baik selama kuartal pertama dan kuartal kedua. Akibatnya, peluncuran vaksin Covid-19 di 27 negara UE tertunda.

Pada Maret, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan kekecewaannya terhadap AstraZeneca. Ia mengatakan bahwa "Sayangnya, AstraZeneca kurang berproduksi dan kurang menyampaikan. Ini menyakitkan, tentu saja, mengurangi kecepatan kampanye vaksinasi."

Pada saat itu, von der Leyen mengatakan blok tersebut mengharapkan 70 juta dosis dari AstraZeneca pada kuartal kedua, turun dari 180 juta yang semula diantisipasi. UE juga mengharapkan 120 juta dosis dalam tiga bulan pertama tahun ini, tetapi hanya menerima sekitar 30 juta dosis.

Sementara pada Februari lalu, CEO AstraZeneca Pascal Soriot telah memberitahu anggota parlemen UE bahwa hasil rendah di pabrik produksi UE menyebabkan penundaan.

Pekan lalu, seorang juru bicara perusahaan farmasi mengatakan kepada CNBC International bahwa pihaknya melakukan diskusi rutin tentang pasokan dengan komisi dan negara anggota UE.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article UE Disebut Ancam Mau Blokir Ekspor Vaksin Covid-19, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular