Biden Bantu India Lawan Tsunami Covid, Embargo Vaksin Dicabut

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 April 2021 11:30
Biden Usir 10 Diplomat Rusia
Foto: CNBC INDONESIA

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat memastikan mengirimkan sejumlah bantuan kepada India untuk memerangi gelombang kedua pandemi Covid-19. Bantuan tersebut mulai dari bahan baku vaksin, peralatan medis dan alat pelindung.

"Seperti India yang mengirim bantuan pada AS saat rumah sakit kami hadapi tekanan di awal pandemi, kami bertekad untuk membantu di saat dibutuhkan," ungkap Presiden Joe Biden dalam akun Twitternya, dikutip Reuters, Senin (26/4/2021).

Kepastian bantuan ini juga dikonfirmasi oleh juru bicara Dewan Keamanan Nasional, Emily Horne. Dia mengatakan pejabat AS sedang bekerja sepanjang waktu mengerahkan sumber daya membantu manufaktur India memproduksi vaksin Covid-19 dan merawat jutaan warga yang sakit serta meninggal.

Selain itu AS juga akan mengirimkan alat terapi, alat uji diagnostik cepat dan ventilator kepada India. Horne menambahkan memiliki opsi menyediakan pembangkit oksigen dan pasokan terkait.

Wakil Ketua Partai Demokrat dari Kongres Kaukus India, Ro Khanna menyambut baik keputusan ini. Selain itu juga mendorong pemerintah memberikan vaksin AstraZeneca yang tidak terpakai untuk India.

"Mari gunakan militer AS dan mendapatkan sebanyak mungkin oksigen dan vaksin AstraZeneca untuk India secepat yang kita bisa," kata dia.

Pejabat tinggi penyakit menular AS, dr. Anthony Fauci menyebutkan langkah seperti itu akan secara aktif dipertimbangkan. Sementara pihak Gedung Putih tidak berkomentar soal opsi mengirimkan vaksin AstraZeneca ke India.

Vaksin AstraZeneca belum mendapatkan persetujuan digunakan di AS, membuat jutaan dosis tertimbun di sana. Otoritas kesehatan setempat menyebutkan mereka memiliki dosis cukup dari yang telah disetujui untuk melakukan vaksinasi pada seluruh warga Amerika.

Sementara itu, langkah bantuan ini menjadi penanda bahwa aturan larangan (Embargo) ekspor vaksin AS dicabut. Negara itu telah mendapatkan tekanan untuk mencabut peraturan tersebut.

Regulasi itu berisi mengenai mengontrol pengiriman bahan baku untuk meningkatkan pasokan vaksin domestik, seperti dikutip The Guardian.

Aturan tersebut menurut manufaktur India memperlambat kemampuan mereka untuk memproduksi vaksin.

Atas gelombang baru pandemi, Perdana Menteri India Narendra Modi mendorong seluruh warganya untuk divaksinasi dan berhati-hati. Sebab negara Bollywood itu mencetak rekor global untuk infeksi dalam satu hari.

Kejadian tersebut juga mengancam pemulihan ekonomi India. Negara tersebut merupakan ekonomi terbesar keenam di dunia.

Gelombang baru Covid-19 India, membuat pejabat senior AS menyatakan keprihatinannya. Kejadian itu bisa berdampak pada progress yang dibuat AS untuk melawan pandemi.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Covid Meledak, India Kini Episentrum Corona di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular