Jangan Abai, Ini Syarat Tes GeNose Saat Ramadan Agar Akurat

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
13 April 2021 17:00
Para penumpang kereta api jarak jauh mengikuti pengambilan sempel nafas GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen, Jakarta (4/2/2021). Calon penumpang diminta untuk mengambil nafas melalui hidung dan membuangnya melalui mulut sebanyak tiga kali. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pemeriksaan GeNose C19 di Stasiun Pasar Senen (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, tes GeNose C19 telah banyak digunakan untuk screening COVID-19 di berbagai fasilitas publik. Tes ini juga sebagai syarat perjalanan jarak jauh.

Peneliti mengungkap ada beberapa syarat yang harus dipatuhi sebelum menjalani tes GeNose saat puasa.

"Diupayakan pemeriksaan GeNose dilakukan saat pagi hari," ujar peneliti GeNose C19, dr Dian Kesumapramudya, SpA., M.Sc, PhD, dalam keterangan tertulis yang dikirim Humas Universitas Gadjah Mada (UGM) kepada wartawan, Selasa (13/4/2021).

Dian menjelaskan pemeriksaan GeNose dianjurkan saat pagi hari maksimal 6 jam setelah sahur. Sebab jika tes dilakukan lebih dari 6 jam usai sahur dikhawatirkan ada peningkatan asam lambung. Kondisi itu dapat memengaruhi hasil pembacaan GeNose.

"Terkait peningkatan asam lambung ini sebenarnya bisa diakali dengan berkumur, tetapi tetap lebih baik jangan lebih dari 6 jam sesudah sahur pemeriksaan GeNose-nya," terangnya.

Anggota peneliti GeNose C19 lainnya, dr Mohamad Saifuddin Hakim, M.Sc, PhD menambahkan waktu lain yang dianjurkan untuk pemeriksaan GeNose adalah setelah berbuka puasa.

"Selain pagi, tes GeNose sebaiknya dilakukan 1 jam setelah berbuka puasa," imbuhnya.

Dia menjelaskan pengguna alat GeNose pada waktu di luar bulan puasa diminta untuk tidak makan dan minum yang berbau khas. Selain itu pengguna juga diminta untuk tidak merokok sekitar 30 menit hingga 60 menit sebelum pemeriksaan. Dengan begitu meminimalisir terjadinya positif palsu hasil pembacaan GeNose C19.

Dian menambahkan terkait validasi eksternal GeNose 19. Dia mengatakan GeNose C19 tengah berproses validasi eksternal sebelum bisa masuk digunakan dalam penanganan COVID-19 nasional. Validasi eksternal merupakan uji diagnostik yang dilakukan secara independen oleh tim peneliti lain.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Tes Corona UGM Cuma Rp 15.000, Akurasi Sampai 90%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular