
Miris! WHO Sebut Negara Miskin Cuma Dapat 0,2% Stok Vaksin

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO kembali menyuarakan keprihatinannya mengenai distribusi vaksin global yang dianggap tidak merata. Badan PBB itu mengatakan bahwa negara berpenghasilan rendah hanya mendapatkan 0,2% dari jumlah vaksin yang ada saat ini.
"Lebih dari 87% dosis telah diberikan ke negara-negara berpenghasilan tinggi atau atas dan menengah, sementara negara-negara berpenghasilan rendah hanya menerima 0,2%," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dikutip CNBC International (10/4/2021).
Rata-rata, 1 dari 4 orang di negara berpenghasilan tinggi telah menerima vaksin virus corona, dibandingkan dengan hanya 1 di lebih dari 500 di negara berpenghasilan rendah, menurut Tedros.
"Masih ada ketidakseimbangan yang mengejutkan dalam distribusi vaksin global," katanya.
Tedros mengatakan bahwa ada kekurangan dosis untuk COVAX, aliansi global yang bertujuan untuk menyediakan vaksin virus korona bagi negara-negara miskin.
COVID-19 Vaccines Global Access atau disingkat COVAX, ialah inisiatif global yang ditujukan untuk akses setara untuk vaksin-vaksin Covid-19 yang dipimpin oleh Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), WHO, Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), dan lainnya.
"Kami memahami bahwa beberapa negara dan perusahaan berencana untuk melakukan donasi vaksin bilateral mereka sendiri, melewati COVAX karena alasan politik atau komersial mereka sendiri," kata Tedros.
"Pengaturan bilateral ini berisiko mengipasi api ketidakadilan vaksin."
Aliansi COVAX ini bertujuan mencari sumbangan dari negara-negara dengan kelebihan pasokan vaksin, mempercepat peninjauan lebih banyak vaksin dan membahas cara-cara untuk memperluas kapasitas produksi global dengan beberapa negara. Indonesia telah mendapatkan komitmen untuk menerima 11 juta dosis vaksin AstraZeneca melalui aliansi ini.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article India Restui 2 Vaksin Sekaligus, AstraZeneca & Buatan Lokal
