Internasional

WHO Kasih 'Oke' ke Vaksin AstraZeneca, Manula Bisa Pakai!

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
11 February 2021 08:21
A nurse assistant prepares a dose of the Oxford-AstraZeneca vaccine for COVID-19 during a priority vaccination program for health workers at a community medical center in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, Feb. 3, 2021. (AP Photo/Andre Penner)
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi lampu hijau ke penggunaan vaksin AstraZeneca. Vaksin corona (Covid-19) itu bisa digunakan untuk manula, usia 65 tahun ke atas, dan juga area di mana varian baru corona menyebar.

Rekomendasi ini muncul pasca-vaksin asal Inggris tersebut dilaporkan kurang ampuh melawan mutasi Afrika Selatan (Afsel) yang membuat kemanjurannya ke kelompok manula dipertanyakan. Ini juga sekaligus menenangkan kekhawatiran masyarakat.

Kelompok Penasehat Strategis Ahli Imunisasi (SAGE) WHO mengeluarkan rekomendasi sementara untuk kapan dan bagaimana penggunaan dua suntikan vaksin. Sebelumnya vaksin ini memang belum menerima otorisasi penggunaan darurat dari WHO.

Kepala SAGE Alejandro Cravioto mengakui laporan terbaru mendorong banyak negara tidak merekomendasikan penggunaan vaksin itu, terutama ke manula. Padahal mereka paling rentan terhadap virus.

Ini membuat para ahli menyimpulkan hal berbeda. Dengan melihat indikator efek vaksin ke usia dewasa lebih muda, kemungkinan vaksin masih manjur ke lansia.

"Kami merasa bahwa efektivitas kelompok ini tidak berbeda dengan kelompok usia yang lebih muda. Selama digunakan oleh usia 18 tahun ke atas, tanpa batas usia atas," tegasnya dikutip dari AFP.

Memang, ujar Cravioto, para ahli masih menunggu data yang lebih spesifik soal AstraZeneca. Tetapi ini tak membuat WHO harus menunggu lagi untuk mengeluarkan rekomendasi.

"Kami memiliki ribuan orang sekarat," tegasnya.

"Apa pun yang dapat kami lakukan untuk menggunakan produk yang mungkin mengurangi yang sepenuhnya dibenarkan, bahkan jika informasinya tidak selengkap yang kami inginkan."

Sebelumnya efektivitasnya yang rendah telah membuat vaksin AstraZeneca ditunda penggunaannya di Afsel. Alarm muncul ketika sebuah penelitian di negeri itu menyimpulkan vaksin ini hanya memberikan perlindungan "minimal" terhadap Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian.

Tetapi WHO bersikeras lebih banyak data diperlukan. Ini mengacu pada ruang lingkup studi, metodologi dan ukuran kecil, serta rekomendasi SAGE.

Kepala ilmuwan WHO Soumya Swaminathan mengatakan manfaatnya jauh lebih besar daripada mengambil resiko. Karena variannya mungkin bukan jenis yang dominan yang beredar di negara itu.

Para ahli SAGE juga mengatakan vaksin terbukti lebih efektif ketika interval antara dosis diperpanjang. Menjadi antara delapan dan 12 minggu.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin China Dipuji WHO, Vaksin Lain Apa Kabar?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular