1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Masuk Indonesia, Harganya?

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 March 2021 19:26
Vaksin AstraZeneca. (AP/Christophe Ena)
Foto: Vaksin AstraZeneca. (AP/Christophe Ena)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada awal bulan ini, Indonesia mendapat kiriman sebesar 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Covax Facility. Pengiriman tersebut tidak dibebani pembayaran apapun alias gratis.

"Negara tidak dibebani pembayaran. Subsidi dari sejumlah donor. Akhir 2021 Covax akan menyediakan 2 milyar vaksin semua negara anggota Covax," kata Communication for Development UNICEF Indonesia, Rizky Ika Syafitri dalam konferensi pers Penjelasan KIPI Terkait Vaksin Covid-19 AstraZeneca dan COVAX Facility, Selasa (30/3/2021).

Putaran pertama dari April-Mei 2021 mengirimkan 237 juta dosis ke 142 negara di dunia. Pengiriman didukung oleh UNICEF dan WHO mendukung teknis dalam penguatan rantai dingin dan rantai pasokan.

Dalam COVAX Facility akan memberikan vaksin sebanyak 20% dari populasi negara penerima. Rizky menambahkan tujuan program tersebut adalah untuk memberikan akses vaksin secara merata kepada semua orang.

Vaksin yang diberikan ini dikatakan aman dan efektif. AstraZeneca juga sudah mendapatkan emergency use listing dari WHO dan BPOM memberikan emergency use authorization.

AstraZeneca juga sempat bermasalah karena ditemukan kejadian pembekuan darah yang diperkirakan akibat vaksinasi. Sejumlah negara di Eropa bahkan sempat menghentikan vaksinasi menggunakan Astrazeneca.

Namun setelah dilakukan kajian, tidak ada hubungan antara dua kejadian tersebut. Bahkan otoritas obat Eropa atau EMA mendorong untuk negara di Eropa melanjutkan penggunaan vaksinasi.

"Tidak ditemukan hubungan pengenalan darah dengan vaksin. Oleh karena itu jangan ragu segera vaksinasi, lindungi keluarga, anak-anak dan orang tua," jelas Rizky.

Ketua ITAGI, Sri Rejeki Hadinegoro juga menambahkan tidak ada hubungan kejadian dengan batch number vaksinnya. Termasuk tidak memiliki hubungan dengan produksi vaksin AstraZeneca.

Namun Sri Rejeki juga menekankan untuk tetap melakukan pemantauan terus menerus. "Himbauan ITAGI bahwa harus dipantau terus. Komnas KIPI kapasitas memantau," kata Sri Rejeki.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin AstraZeneca Baru Tiba di RI, Tapi Kadaluarsa Mei 2021

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular