Komnas KIPI: Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Bisa Dilanjutkan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 March 2021 18:05
Britain's Prime Minister Boris Johnson receives the first dose of the AstraZeneca vaccine administered by nurse and Clinical Pod Lead, Lily Harrington at St. Thomas' Hospital in London, Friday, March 19, 2021. Johnson is one of several politicians across Europe, including French Prime Minister Jean Castex, getting a shot of the AstraZeneca vaccine on Friday. (AP Photo/Frank Augstein, Pool)
Foto: AP/Frank Augstein

Jakarta, CNBC Indonesia - Komnas KIPI tetap merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program vaksinasi di Indonesia. Hal ini terkait dengan laporan ada kejadian ikutan pasca imunisasi di Sulawesi Utara.

"KIPI di Sulawesi Utara bersifat ringan. Vaksin dapat diteruskan program imunisiasi nasional di Sulawesi Utara," kata Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan, dalam Konferensi Pers Penjelasan KIPI Terkait Vaksin Covid-19 dan Covax Facvility, Selasa (30/3/2021).

Dia mengatakan KIPI yang terjadi di Sulawesi Utara bersifat ringan. Menurutnya dari laporan 4 orang yang mengalami KIPI karena adanya kecemasan akan vaksinasi. Semua pelapor tersebut juga sudah sembuh dan Hindra meyakini bahwa vaksin masih bisa diteruskan.

Hindra juga mengucapkan terima kasih untuk pelaporan kepada pihaknya. Komnas KIPI juga terus melakukan kajian untuk kejadian pasca imunisasi.

Sebagai informasi, penyuntikan vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara sempat dihentikan pada Sabtu (27/3/2021) lalu. Kepala Satgas Covid-19 Sulawesi Utara, Steve Dandel mengatakan KIPI yang terjadi adalah demam, menggigit, nyeri badan hingga tulang serta muntah.

Kejadian tersebut dialami oleh 5 hingga 10% para peserta yang menerima vaksin.

"KIPI ini hadir dalam bentuk gejala demam, menggigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntahj. Total yang divaksin AZ sebanyak 3990 orang," ungkapnya dikutip detik.com.

Setelah kejadian tersebut, Kementerian Kesehatan juga sudah diberikan surat pemberitahuan. Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) juga melakukan kajian.

AstraZeneca juga sebelumnya diduga menyebabkan pembekuan darah di sejumlah negara Eropa. Namun menurut ketua ITAGI, Sri Rejeki Hadinegoro, tidak ada hubungan antara kejadian tersebut dengan vaksinasi.

"Tidak berhubungan dengan batch number. Tidak berhubungan produksi vaksin ini," kata kata Sri Rejeki.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harapan Itu Ada! Ini Kabar Bahagia Soal Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular