Diajak 'Ribut' Prancis Soal Vaksin Covid-19, Rusia Bereaksi

Tommy Sorongan, CNBC Indonesia
26 March 2021 19:51
A medical worker moves a box of Russia's Sputnik V coronavirus vaccine out from a refrigerator prior to administering a vaccination in Moscow, Russia, Saturday, Dec. 5, 2020. Thousands of doctors, teachers and others in high-risk groups have signed up for COVID-19 vaccinations in Moscow starting Saturday, a precursor to a sweeping Russia-wide immunization effort. (AP Photo/Pavel Golovkin)
Foto: AP/Pavel Golovkin

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin bereaksi atas tuduhan Prancis mengenai vaksin Sputnik V buatannya yang dituduh sebagai alat politik global.

Dikutip AFP, Kremlin pada Jumat (26/3/2021) menolak asumsi bahwasannya Rusia dan China menggunakan vaksin mereka sebagai alat untuk memenangkan pengaruh geopolitik.

"Kami benar-benar tidak setuju dengan fakta bahwa Rusia dan China sedang melancarkan perang. Dan kami sama sekali tidak setuju dengan fakta bahwa Rusia dan China menggunakan pandemi virus corona dan vaksin sebagai alat untuk mempengaruhi," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

Sebelumnya Prancis menuduh Rusia menggunakan vaksin Sputnik V sebagai alat untuk menyebarkan pengaruh dan pesan Moskow daripada sebagai cara untuk melawan krisis kesehatan global bernama Covid-19.

"Dalam hal bagaimana pengelolaannya, itu (vaksin Sputnik V) lebih merupakan sarana propaganda dan diplomasi agresif daripada sarana solidaritas dan bantuan kesehatan," kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian kepada radio France Info sebagaimana dilaporkan AFP.

Jean-Yves Le Drian menambahkan baik Rusia dan China menggunakan vaksin mereka untuk mendapatkan pengaruh di luar negeri "bahkan sebelum memvaksinasi populasi mereka sendiri".

Rusia sendiri mengumumkan bahwa mereka akan mengirimkan 30.000 dosis vaksin ke Tunisia.

Sebelumnya Badan Obat-obatan Eropa (EMA) bulan ini meluncurkan tinjauan bergulir terhadap Sputnik V, sebuah langkah kunci agar disetujui sebagai suntikan virus korona non-Barat pertama yang digunakan di seluruh blok.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prancis "Ajak Ribut" Rusia Soal Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular