
Kasus Covid-19 Meroket, India Tunda Ekspor Vaksin AstraZeneca

Jakarta, CNBC Indonesia - India menangguhkan sementara semua ekspor vaksin Covid-19 AstraZeneca yang diproduksi Serum Institute of India (SII), pembuat vaksin terbesar di dunia. Langkah itu diambil guna memenuhi permintaan domestik akibat meningkatnya infeksi Covid-19.
Akibat penangguhan ekspor, mitra pengadaan dan distribusi program UNICEF mengatakan hal itu akan memengaruhi pasokan ke fasilitas berbagi vaksin COVAX global yang didukung GAVI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), di mana 64 negara miskin seharusnya mendapatkan dosis dari SII.
"Ekspor vaksin akan ditunda pada Maret dan April mendatang karena pemerintah India memerangi gelombang baru infeksi Covid-19," kata GAVI dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters.
Covax sedang dalam pembicaraan dengan India untuk "memastikan beberapa pasokan selesai selama Maret dan April", katanya. Sejauh ini, SII telah memasok 28 juta dosis ke Covax. Tambahan 40 juta dosis diharapkan pada bulan Maret dan hingga 50 juta dosis pada bulan April.
Sementara sumber pemerintah India mengatakan New Delhi tidak memberlakukan larangan ekspor vaksin tidak seperti banyak negara lain, dan akan terus memasok dosis secara bertahap.
"Kami tetap berkomitmen untuk membantu dunia dengan vaksin, termasuk melalui fasilitas Covax," kata sumber yang menolak disebutkan namanya, menambahkan mungkin perlu menyesuaikan jadwal pasokan mengingat kebutuhan vaksinasi India. "Semua pemangku kepentingan harus bekerja sama untuk menyesuaikan jadwal sesuai kebutuhan," lanjutnya.
Sejauh ini, India mengekspor lebih dari 60,5 juta dosis secara total, menurut situs Kementerian Luar Negeri. Banyak negara mengandalkan program Covax untuk mengimunisasi warganya.
Sebelumnya, SII telah menunda pengiriman obat AstraZeneca ke Brasil, Inggris, Maroko, dan Arab Saudi. Otoritas Inggris menghubungi New Delhi untuk mendapatkan batch kedua dari 5 juta dosis yang dipesan dari SII.
Covax memiliki kesepakatan untuk membeli 1,1 miliar dosis suntikan AstraZeneca dan Novavax yang dibuat SII dalam jumlah besar, terutama untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk negara asalnya.
India sejauh ini telah memberikan lebih dari 54 juta dosis, di mana 49 juta di antaranya adalah versi vaksin AstraZeneca SII yang dibuat secara lokal. Sisanya adalah vaksin Covaxin yang dikembangkan di India oleh Bharat Biotech
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dimulai 12 Januari 2022, Segini Prediksi Harga Vaksin Booster