
8 Negara Setop Vaksin AstraZeneca, Ini Kata Guru Besar UI

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin AstraZeneca buatan Inggris dihentikan penggunaannya di sejumlah negara Eropa. Guru Besar FKUI & mantan Direktur Regional WHO SEARO, Profesor Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada dua sisi dari kejadian ini.
"Ada yang telah dihentikan tapi dilanjutkan. Ada 8 negara menghentikan, tapi ada yang melanjutkan, mereka menghentikan karena kehati-hatian," ujarnya kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (15/3/2021).
Adapun negara Eropa yang menghentikan penggunaan Vaksin AstraZeneca masih menunggu persatuan Uni Eropa terkait hal ini. Adapun menurut dia, Dirjen WHO telah melayangkan pernyataan bahwa hingga 12 Maret sebanyak lebih dari 355 juta dosis telah diberikan dengan berbagai merk dan tak ada efek samping.
"Kalau data ilmiah aman. Toh kita masih menunggu. Sertifikasi halal. Masih banyak proses," ujarnya menjawab pertanyaan bagaimana dengan vaksin AstraZeneca yang juga sudah diterima oleh Indonesia.
Sebagai informasi, Irlandia menjadi salah satu negara yang menunda penggunaan vaksin Astrazeneca akibat adanya laporan penyumbatan darah dari orang-orang yang telah menerima vaksin tersebut.
Melansir The Guardian, Kementerian Kesehatan Irlandia, Dr Ronan Glynn mengatakan pukulan ini hanya sementara. Belum ada bukti signifikan bahwa Astrazeneca menyebabkan penyumbatan darah.
Kasus penyumbatan darah pertama kali terjadi di Austria dan menyebabkan negara di Eropa terutama Denmark memutuskan untuk menghentikan sementara pemberian vaksin Astrazeneca. Irlandia mengutip laporan adanya kematian dan tiga kasus yang harus dilarikan ke rumah sakit di Norwegia.
"Mengikuti informasi terbaru yang diterima dari Badan Obat Norwegia pada Sabtu dan berdasarkan diskusi Health Products Regulatory Authority (HPRA), the National Immunisation Advisory Committee (NIAC) merekomendasikan untuk menunda penggunaan vaksin Astrazeneca pagi ini, 14 maret," kata Glynn.
"Rekomendasi ini menyusul laporan dari Badan Obat Norwegia, atas 4 laporan atas kasus pembekuan darah dari orang yang memperoleh vaksin AstraZeneca," pungkasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RI Disebut Batal Beli Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Faktanya?
