Vaksin Nusantara: Dikritik BPOM, Didukung DPR & Kata Jokowi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 March 2021 16:15
Menteri Riset dan Teknologi ( Menristek) Bambang Brodjonegoro (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Menteri Riset dan Teknologi ( Menristek) Bambang Brodjonegoro (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Polemik lainnya yang mengitari vaksin nusantara adalah Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro mengaku baru mendengar informasi lengkapnya minggu lalu. Pengakuan itu dilontarkan saat Rapat Komisi IX DPR RI tersebut.

Dia mengatakan saat menyiapkan konsorsium vaksin Merah Putih hanya mendengar tim Litbangkes Kementerian Kesehatan menyiapkan vaksin. Dia meminta untuk mencari tahu jika benar maka akan diajak ke konsorsium.

"Informasi belum kami dapatkan sehingga masih gelap mendengar-dengar Litbangkes bikin vaksin. Vaksin Nusantara baru saya denger lengkap minggu lalu karena diundang rakor minggu lalu. Saya mendengar itu menggunakan metode sel dendritik. Itu belum dimasukkan karena tahunya minggu lalu sejak Agustus Keppres 18 diterbitkan dan menkes ada di situ," kata dia.

Padahal sejak Maret 2020 dia bersama Kementerian Kesheatan dan Kementerian BUMN terlibat dalam menyiapkan konsep konsorsium untuk beberapa lembaga mengembangkan vaksin. Beberapa waktu kemudian terdapat rapat terbatas yang menunjuk Bambang, Menteri Kesehatan saat itu Terawan dan Erick THohir Menteri BUMN untuk membentuk tim vaksin.

"Saya menjadi ketua, pak menkes dan pak menteri BUMN menjadi wakil ketua," ungkapnya.

Awalnya vaksin Merah Putih akan dikembangkan LBM Eijkman. Namun seiring berjalannya waktu ada LIPI dan sejumlah universitas masuk ke konsorsium juga,

Lalu berselang beberapa waktu, PT Bio Farma juga bergabung namun menjadi sponsor.

(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular