
Langgar Aturan, China Jatuhkan Denda Rp14 T Kepada Alibaba?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk menjatuhkan hukuman denda mencapai US$ 1 miliar atau setara Rp 14 triliun (asumsi Rp 14.000/US$) kepada Alibaba. Ini karena perusahaan milik Jack Ma itu diduga melanggar aturan monopoli.
Jika China benar akan menjatuhkan hukuman kepada Alibaba, nominal denda akan melebihi angka yang dibayarkan oleh pembuat chip Amerika Serikat (AS) Qualcomm pada 2015, yang dikenal karena praktek anti kompetitif di China. Menurut laporan Wall Street Journal, Qualcomm saat itu harus membayar denda US$ 975 juta (Rp 13,65 triliun).
Sebelumnya, Alibaba, yang menjadi portal belanja daring terbesar di China, sudah menjadi incaran pihak berwenang dalam beberapa bulan terakhir. Ini karena adanya kekhawatiran campur tangan mereka ke dalam keuangan sehari-hari rakyat China.
Namun, masalah semakin pelik saat Kack Ma melontarkan komentar soal sistem peraturan China yang berbelit-belit, sehingga membuat geram pemerintahan Presiden China Xi Jinping. Jack Ma sempat terang-terangan mengkritik regulator sistem keuangan dan bank-bank pemerintah dalam sebuah diskusi publik di Shanghai pada Oktober 2020 lalu.
Sebelumnya, salah satu orang terkaya China itu menyerukan reformasi sistem keuangan "yang menahan inovasi bisnis" dan menyamakan peraturan perbankan yang diterapkan China saat ini sebagai "klub orang tua". Jack Ma juga mengatakan Bank China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian".
Kritik Jack Ma dianggap menyerang otoritas Partai Komunis China (PKC). Dampaknya adalah tindakan yang keras terhadap bisnis Fintech milik Alibaba, Ant Group.
Penghentian penawaran saham perdana (IPO) Ant Group senilai US$ 37 miliar atau setara Rp 518 triliun menjadi keputusan pribadi Xi atas komentar Jack Ma. Informasi ini diungkap pejabat China yang identitasnya dirahasiakan kepada Wall Street Journal pada November 2020 lalu.
Menurut laporan tersebut, Xi telah memerintahkan regulator China untuk melakukan investigasi dan secara efektif menghentikan penawaran saham Ant Group. Secara bersamaan pemerintah juga menyelidiki Alibaba atas dugaan monopoli.
Pemerintah China menghentikan IPO Ant Group dua hari sebelum pencatatan perdana saham di bursa saham Hong Kong dan bursa saham Shanghai. Keputusan itu dibuat setelah beberapa hari setelah Jack Ma mengkritik pengawas sektor keuangan dan bank negara.
Xi, secara resmi juga tidak memasukkan nama Jack Ma dalam daftar pemimpin wirausaha China. Ini menjadi bukti terbaru ketidaksukaan Xi kepada Ma. Peristiwa ini juga bisa diartikan sebagai penghinaan untuk pengusaha tersebut.
Dalam artikel yang diterbitkan Shanghai Securities News pada awal Januari, nama Jack Ma tidak ada dalam daftar itu. Sebaliknya, Ren Zhengfei dari Huawei Technologies, Lei Jun dari Xiaomi Corp, dan Wang Chuanfu dari BYD, perusahaan kendaraan listrik, dipuji atas kontribusinya terhadap China.
Namun rupanya pemerintah China membantah adanya rencana hukuman kepada perusahaan e-commerce raksasa tersebut.
"Jika tidak ada (di situs web kami), itu tidak (benar)," kata juru bicara Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar China, dikutip dari AFP.
(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fakta Jack Ma, Pria Berharta Rp 854 T Hilang Ditelan Bumi