
BPOM Sebut Vaksin Nusantara Tak Lakukan Uji ke Hewan

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin persetujuan Uji Klinik (PPUK) tahap II terhadap Vaksin Nusantara. Hal ini pun menjadi perdebatan sengit antara BPOM dengan anggota DPR komisi IX.
Direktur Registrasi Obat Badan POM Dr Lucia Rizka Andalusia mengungkapkan penyebabnya. Salah satunya penelitian awal ini tidak melakukan uji terhadap hewan, sel dendritik biasa digunakan untuk penyembuhan kanker.
"Kami ingin pada hewan karena digunakan antigen. Memastikan sel dendritik disuntikkan bebas dari antigen. Antigen dilihat dari virus, tidak tergantung dari sel dendritik," ujarnya dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX yang disiarkan melalui kanal YouTube DPR RI, Rabu (10/3/2021).
Kepada BPOM Penny Lukito menambahkan pengembangan Vaksin Nusantara tidak melalui uji praklinik terhadap binatang, tetapi langsung masuk ke uji klinis I terhadap manusia.
"Tahapan pra-klinik merupakan tahap etika, jangan sampai memaparkan pada manusia tentang produk yang belum terjamin aspek keamanannya. Jadi di awal harus ada pra-klinik dengan binatang, dan itu ditolak oleh tim peneliti," ujar Penny Lukito.
Menanggapi hal tersebut, inisiator vaksin nusantara yang juga mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan dirinya telah menyampaikan hasil keamanan dan efikasi (kemanjuran) dari uji pra-klinik sel dendritik pada binatang menggunakan penelitian di Amerika Serikat (AS) melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.
"Saya sudah WA-kan hasil uji klnis mengenai vaksin safety dan efikasi oleh pihak ketiga di Amerika karena itu sudah dikerjakan. Hasilnya ada, kita akan kirimkan vaksin safety dan efikasi pada uji binatang. Vaksin pada uji binatang sudah dikonsultasikan ke Prof Nidom (Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation)," ungkap Terawan.
Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation Chairul Anwar Nidom pun mengkonfirmasi sudah mendapatkan laporan AS terhadap uji pada hewan.
"Saya memang mendapat laporan AS menguji hewan. Apa yang dilaporkan sesuai dengan uji vaksin. Tidak ada perubahan dari mice (tikus), saya lihat mau diulang hasilnya akan seperti itu," terangnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Isi Surat BPOM yang Gagalkan Vaksin Terawan
