Internasional

Studi: Antibodi Vaksin Pfizer Kurang Manjur ke Corona Afsel

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
18 February 2021 08:05
Five doses of the COVID-19 vaccine is held by Spc. Angel Laureano, Monday, Dec. 14, 2020, at the Walter Reed National Military Medical Center in Bethesda Md. (AP Photo/Manuel Balce Ceneta, Pool)
Foto: AP/Manuel Balce Ceneta

Jakarta, CNBC Indonesia -Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa varian virus corona Afrika Selatan (Afsel), B.1351, dapat mengurangi perlindungan antibodi dari vaksin Pfizer-BioNTech hingga dua pertiga.

Melansir Reuters, penelitian mengenai pengurangan antibodi itu dilakukan University of Texas Medical Branch (UTMB) dengan merekayasa sebuah virus hingga mirip B.1351.

Hasilnya ditemukan pelemahan sebanyak dua pertiga dalam tingkat perlindungan antibodi dibandingkan pada versi virus yang paling umum yang lazim dalam uji coba di AS.

Temuan ini lalu dipublikasikan di New England Journal of Medicine (NEJM).

Namun karena belum ada patokan yang pasti untuk menentukan tingkat antibodi yang diperlukan untuk melindungi dari virus, tidak jelas apakah pengurangan itu akan membuat vaksin tidak efektif terhadap varian ini.

Profesor UTMB dan penulis penelitian itu Pei-Yong Shi mengatakan mereka yakin vaksin Pfizer kemungkinan akan tetap melindungi dari varian tersebut.

"(Namun) kami tidak tahu berapa angka penetralisir minimum. Kami tidak memiliki batasan (antibodi) itu, " katanya.

Mereka menambahkan bahwa mereka curiga pada tanggapan kekebalan yang diamati, di mana mungkin di atas standar diperlukan untuk memberi perlindungan.

Yang pasti, jika mutasi Afsel memang signifikan mengurangi efektivitas vaksin, vaksin harus tetap membantu melindungi dari penyakit parah dan kematian.

"Lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk memahami apakah vaksi benar-benar bekerja melawan varian Afsel," kata Shi.

"Termasuk uji klinis dan pengembangan korelasi perlindungan."

Sementara itu Pfizer/BioNTech mengatakan mereka melakukan pekerjaan laboratorium serupa untuk memahami apakah vaksin mereka efektif terhadap varian lain, dalam hal ini yang ditemukan di Brasil.

Mereka masih melakukan investasi dan berbicara dengan regulator tentang mengembangkan versi terbaru dari vaksin mRNA atau suntikan penguat, jika diperlukan.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli Bongkar Kekurangan Vaksin Pfizer yang Ampuh Lawan Covid

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular