Internasional

Hambatan Tak Terduga Vaksin Pfizer, Pengaruh Kemanjuran?

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
17 December 2020 10:43
The Pfizer Global Supply Kalamazoo manufacturing plant is shown in Portage, Mich., Friday, Dec. 11, 2020. The U.S. gave the final go-ahead Friday to the nation’s first COVID-19 vaccine, marking what could be the beginning of the end of an outbreak that has killed nearly 300,000 Americans. (AP Photo/Paul Sancya)
Foto: AP/Paul Sancya

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak hari pertama peluncuran vaksin Covid-19 buatan perusahaan Amerika Serikat (AS), Pfizer Inc yang dikembangkan bersama perusahaan BioNTech asal Jerman, sudah mengalami hambatan tak terduga. Salah satunya, soal suhu penyimpanan vaksin dan manufaktur dalam produksi.

Masalah suhu disampaikan Jenderal Angkatan Darat AS Gustave Perna pada Rabu (16/12/2020). Ia  mengatakan beberapa vaksin Pfizer/BioNTech disimpan pada suhu yang terlalu dingin.

Setidaknya dua baki dosis vaksin yang dikirim ke California perlu diganti setelah suhu penyimpanannya turun di bawah minus 80 celcius atau minus 112 fahrenheit. "Para pejabat kini sedang menyelidiki apakah menyimpan vaksin pada suhu yang terlalu dingin menimbulkan resiko keamanan atau kemanjuran atas vaksin tersebut," tulis Reuters mengutip Perna.

Di sisi lain Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS Alex Azar menyoroti masalah dalama produksi vaksin lain. "Kami akan memastikan bahwa dengan mekanisme apa pun, kami memberikan dukungan penuh kepada mereka untuk memastikan bahwa mereka dapat memproduksi untuk rakyat Amerika," kata Azar, dikutip dari media yang sama.

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pfizer, Albert Bourla mengatakan kepada CNBC International bahwa perusahaan tersebut meminta pemerintah AS untuk menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk meringankan beberapa 'tantangan spesifik' terutama untuk pengadaan beberapa komponen. Namun Bourla tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Ugur Sahin, kepala eksekutif mitra Pfizer/BioNTech, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa target produksi awal 2020 Pfizer sebesar 100 juta dosis dikurangi setengahnya karena masalah dengan pasokan bahan mentah. Dia mengatakan itu telah diselesaikan dan produksi telah dimulai dalam skala besar.

AS berencana untuk mengalokasikan 2 juta dosis vaksin Pfizer minggu depan untuk vaksinasi massal warga. Selain Pfizer, 5,9 juta dosis vaksin perusahaan Moderna Inc juga akan diberikan jika BPOM AS (FDA) resmi mengeluarkan izin Jumat (18/12/2020) nanti.

AS kini tercatat masih menjadi negara dengan kasus positif dan kematian akibat corona terbanyak di dunia. Menurut data Worldometers per Kamis (17/12/2020) ada lebih dari 17,3 juta kasus positif, lebih dari 314 ribu kasus kematian, dan lebih dari 10,1 juta pasien berhasil sembuh.


(sef/sef) Next Article Vaksin Pfizer Made in AS Sukses 90%, Vaksin China Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular