Campuran 2 Vaksin Ini Terbukti Naikkan Antibodi Penawar Covid

Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
27 July 2021 16:55
Peneliti melakukan pemisahan hasil ekstraksi tanaman herbal di di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Puspitek, Tangerang Selatan,Rabu (6/5/2020). Saat ini laboratorium Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) sedang menguji beberapa tanaman herbal yaitu ekstrak Cassia Alata (daun ketepeng badak) dan Dendrophtoe Sp (daun benalu) untuk dijadikan obat penyembuhan sekaligus penghambatan covid-19. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Uji Lab Kandidat Obat Herbal untuk Covid-19 di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisonal Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu lalu, sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa kombinasi antara vaksin AstraZeneca dengan Pfizer mampu meningkatkan tingkat antibodi penawar sebanyak enam kali dibandingkan dengan dua dosis AstraZeneca.

Studi ini dilakukan oleh peneliti di Korea Selatan (Korsel). Dalam rilis hasil studi tersebut, keampuhan vaksin akan meningkat saat pasien disuntik vaksin AstraZeneca pada dosis pertama dan mendapat vaksin pfizer ada dosis kedua.

Mengutip Reuters, Selasa (27/7/2021), penelitian ini melibatkan 499 pekerja medis dengan komposisi 100 menerima dosis campuran, 200 menerima dua dosis suntikan Pfizer dan sisanya mendapatkan dua suntikan AstraZeneca.

"Semua menunjukkan antibodi penetralisir, yang mencegah virus memasuki sel dan bereplikasi, dan hasil dari campuran vaksin menunjukkan jumlah antibodi penetralisir yang serupa ditemukan dari kelompok yang menerima dua suntikan Pfizer," tulis riset yang dilakukan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Sebelumnya, penelitian yang dilakukan di Inggris pada bulan lalu menunjukkan hasil yang serupa. Studi itu menyebut bahwa suntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diikuti oleh Pfizer menghasilkan respons sel T terbaik, dan respons antibodi yang lebih tinggi daripada Pfizer yang diikuti oleh AstraZeneca.

Data tersebut memberikan dukungan lebih lanjut untuk keputusan beberapa negara untuk menawarkan alternatif AstraZeneca sebagai suntikan kedua setelah vaksin dikaitkan dengan pembekuan darah yang langka.

Sementara itu Jerman menjadi negara Eropa pertama yang merekomendasikan bahwa kategori masyarakat berusia 60 tahun ke bawah yang telah mendapat suntikan AstraZeneca pada dosis pertama harus menerima produk yang berbeda untuk dosis kedua mereka.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Di Spanyol, Vaksin Covid-19 AstraZeneca Cuma Buat Lansia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular