Kemenkes: Varian Baru Virus Corona Inggis Belum Masuk RI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
03 February 2021 17:58
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengikuti upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). Presiden melantik lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju sisa periode jabatan 2019-2024 yakni Pahala Mansury sebagai Wakil Menteri BUMN, Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Omar Sharif Hiariej sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan dan Harvick Hasnul Qolby sebagai Wakil Menteri Pertanian. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)
Foto: Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengikuti upacara pelantikan menteri dan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju di di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono memastikan bahwa mutasi virus corona yang pertama kali ditemukan di Inggris atau B.1.1.7, tak sampai ke Indonesia.

"Di beberapa tempat di Indonesia, mutasi yang di evaluasi dari UK (Inggris), sampai hari kemarin ada evaluasi, belum ada mutasi varian dari UK," katanya saat rapat kerja dengan Komisi IX bersama Kemenkes dan Kemenristek di Jakarta, Rabu (3/2/2021).

"Bahwa kenapa perlu evaluasi? Perlu mengetahui pola PCR berubah. Apakah pola penyebaran berubah," imbuhnya.

Dia menjelaskan, terkait dengan mutasi ini ada identifikasi terkait apakah ada pola perubahan yang terjadi. Hal ini bisa dari luar lalu masuk ke Indonesia atau lokal di Indonesia karena adaptasi lingkungan.

"berdasarkan genom sequencing di 14 laboratorium, hingga 2 Februari belum terdeteksi mutasi dari UK. Hal paling penting adalah melakukan pola penyebaran dari masing-masing gen tersebut ke seluruh Indonesia. Dari mana asalnya, populasi besar, bagaimana populasi menyebar," jelasnya.

Sebelumnya, dua pekan lalu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyatakan lonjakan kasus positif di Indonesia bukan karena ada varian baru SARS CoV-2 yang menyebar seperti di Inggris. Hingga saat ini tidak ditemukan mutasi B117 seperti yang tersebar di Inggris, mutasi yang banyak ditemukan yakni D614G.

"Hasil pelacakan genome sequencing Eijkman menyatakan bahwa jumlah whole genome yang dikumpulkan GISAID sebanyak 244 dan tidak ditemukan mutasi B.1.1.7 sampai saat ini jenis mutasinya yang banyak ditemukan D614G," kata Wiku.

Oleh karena itu untuk menekan peluang mutasi SARS-Cov-2, harus mampu menekan replikasi atau infeksi virus dengan memperlambat laju penularan. Pasalnya jika lengah, semakin banyak kasus positif dan pasien yang harus dirawat di rumah sakit.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksinasi Covid-19 RI Masih Ketinggalan Jauh dari Negara Lain

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular