Kalahkan Bandar, Ritel Bersatu Raup Cuan 8000% di GameStop

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
28 January 2021 19:37
GameStop. Ist
Foto: GameStop. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Fenomena goreng-menggoreng saham dan pom-pom saham ternyata tak hanya terjadi di Indonesia. Aktivitas ini juga terjadi di Wall Street. Salah satu yang mendapat perhatian dalam saham GameStop.

GameStop adalah perusahaan konvensional yang menjual video game. Kinerja keuangan perusahaan tidak bagus-bagus amat. Manajemen berjuang keras untuk membalikkan keadaan dari rugi menjadi laba. Bahkan perusahaan sudah menutup beberapa tokonya karena bisnis yang lesu.

Namun kinerja sahamnya berkata lain. Dalam enam bulan terakhir harga sahamnya sudah naik 8.000%, menurut NBC News. Bila sebelumnya harga saham hanya berada di kisaran US$4 per lembar saham. Pada penutupan perdagangan bursa saham AS, harga saham GameStop ditutup di US$347,51%. Bahkan saham ini sempat menyentuh US$ 450 per saham.

Investasi di saham ini telah membuat beberapa investor ritel kaya dalam semalam. Salah satu investor ritel menceritakan telah berhasil mengubah investasi di saham GameStop sebesar US$50.000 menjadi US$22 juta dalam beberapa minggu terakhir. Ada juga remaja tanggung yang bercerita mencetak cuan US$15.000 dari GameStop padahal baru ikut berdagang saham satu hari.

Meroketnya harga saham tanpa diikuti fundamental perusahaan ini akibat sejumlah investor ritel yang tergabung dalam forum diskusi media sosial Reddit bernama Wallstreetbets.

Forum ini memiliki 3,9 juta lebih pengikut dan kebanyakan bertransaksi melalui platform trading saham murah Robinhood, MooMoo dan TradeStation. GameStop merupakan saham favorit anggota forum Wallstreetbets. Saham ini pertama kali direkomendasikan pada 2019 lalu oleh salah satu anggota forum.

Para anggota WallStreetbets bersumpah untuk tidak pernah menjual saham GameStop dan mendorong anggota lain untuk membeli lebih banyak saham perusahaan. Mereka juga menyerang analis atau investor yang mengkritik saham favorit mereka ini.

Salah satunya Andrew Left, seorang investor berpengalaman di Wall Street, yang telah meramalkan kejatuhan saham GameStop. Pekan lalu ia berhenti mengomentari GameShop karena keluarganya mendapat ancaman, seperti dikutip dari CBS News, Kamis (28/1/2021).

Short Selling

Faktor lain yang disebut menyebabkan kenaikan harga saham GameStop adalah short selling. Investor saham biasanya akan membeli saham di harga rendah dan jual di harga tinggi. Pelaku short selling melakukan hal yang berlawanan.

Ketika para pelaku short selling bertaruh harga saham akan jatuh, mereka akan menjual saham yang tidak mereka miliki pada harga tinggi dan berjanji akan mengembalikan saham kepada pemiliknya di kemudian hari.

Masalahnya harga saham naik bukan turun. Pelaku short selling harus membeli saham sebenarnya yang tidak mereka miliki untuk menghindari kerugian lebih lanjut.

Pada kasus GameStop para pelaku short selling melakukan hal itu karena harga saham naik terus. S3 Partners, sebuah perusahaan data keuangan mencatat, pelaku short selling mengalami kerugian US$23,6 miliar di GameStop bulan ini.

Apakah Harga Saham Dimanipulasi?

Beberapa pelaku pasar percaya harga saham GameStop telah dimanipulasi karena melihat adanya upaya pembelian saham oleh investor ritel secara terkoordinasi.

Salah satu investor Wall Street terkenal Michael Burry menulis di Twitter pribadinya meski dia percaya pada GameStop, kenaikan harga saham yang tinggi menunjukkan sesuatu yang ilegal sedang terjadi.

"Harus ada dampak hukum dan peraturan atas ini," tulis Michael Burry. "Ini tidak wajar, gila, dan berbahaya."

Hedge fund dan investor institusional tidak diperbolehkan melakukan kerja sama pembelian saham. Namun investor individu Wall Street tidak tunduk pada hal itu. Mereka juga tidak terikat aturan yang melarang mereka membahas saham yang mereka sukai dan tidak sukai.

Layak ditunggu bagaimana nasib para investor ritel yang sudah berinvestasi di saham ini. Aksi ini mengelembungkan harga saham yang bisa menimbulkan kerugian besar pada investor ritel yang terlambat keluar dari investasi ini.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular