Geger China Swab Test Covid-19 Melalui Anal, Ini Alasannya!

Roy Franedya, CNBC Indonesia
28 January 2021 11:19
Warga China beraktifitas seperti biasa dtengah lonjakan virus Covid-19. (AP/Andy Wong)
Foto: Warga China beraktifitas seperti biasa dtengah lonjakan virus Covid-19. (AP/Andy Wong)

Jakarta, CNBC Indonesia - Netizen China sedang heboh membicarakan metode swab test Covid-19 terbaru Tiongkok di media sosial populer Weibo. Metodenya swab test melalui anal.

Metode swab test Covid melalui anal pertama kali dikabarkan oleh media televisi Central Chinese Television (CCTV), dan dihimpun CNBC Indonesia dari ABC News, Kamis (28/1/2021).

Cara kerjanya dengan memasukkan alat berujung kapas sekitar 1-2 inci ke dalam anal, kemudian sampelnya dibawa ke laboratorium untuk diuji.

Associate Director Beijing You'an Hospital Li Tongzeng mengatakan swab test via anal bisa meningkatkan deteksi terhadap orang terinfeksi karena jejak virus bertahan lebih lama di anus daripada di saluran pernafasan.

"Menerapkan usap ekstra via anal dapat meningkatkan deteksi infeksi dan mengurangi diagnosis yang terlewatkan," ungkap Li Tongzeng.

Li Tongzeng menambahkan karena usap anal tidak senyaman usap oral, alat ini hanya akan digunakan pada orang yang dikarantina di pusat penularan Covid-19, termasuk distrik Daxing di Beijing.

Salah satu yang menerima swab test Covid-19 anal adalah Douyacai, seorang siswa yang kembali dari Korea Selatan. Ia melakukan swab anal di Beijing pada hari ke-14 karantina.

Dia menuliskan di media sosialnya tes dilakukan oleh tenaga medis dengan dua penyeka. "Hanya rasa malu yang tak ada habisnya. Tidak ada perasaan lain. Semoga beruntung," tulis Douyacai.

Lainnya, Winny, seorang pelajar yang tinggal di Australia, mengatakan dia menerima usapan anal saat berada di karantina di kota Guangzhou. Dia menulis di blognya bahwa tes tersebut dilakukan pada hari ke-12 karantina selain usap mulut dan dia mendorong orang lain bekerja sama dengan staf medis.

"Saya tidak yakin apa yang mereka coba capai di sini dengan tes usap anal," kata Dr Sanjaya Senanayake, pakar penyakit menular di Universitas Nasional Australia. "Jelas, dari sudut pandang kepatuhan, pasti orang lebih memilih usap pernapasan daripada usap dubur atau anal."

Dr Sanjaya Senanayake mengatakan penggunaan usap anal oleh otoritas China kemungkinan merupakan upaya mendeteksi sebanyak mungkin kasus COVID-19.

Beberapa ahli medis Tiongkok juga mempertanyakan praktik tersebut. Salah satunya, Yang Zhanqiu dari Universitas Wuhan yang mengatakan kepada surat kabar Global Times yang dikelola pemerintah bahwa usapan hidung dan tenggorokan masih merupakan tes paling efisien untuk COVID-19, mengingat virus tertular melalui saluran pernapasan bagian atas daripada sistem pencernaan.

"Ada kasus-kasus tentang tes positif virus corona pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Dr Yang.


(roy/dru)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Test Swab Covid-19 Melalui Anal, Efektifkah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular