
Bye Impor, RI Punya GeNose & Cepad Buat Deteksi Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia akhirnya memiliki alat screening atau deteksi Covid-19 buatan sendiri. Genose lahir dari tim peneliti Universitas Gadjah Mada dan sudah mendapatkan ijin edar dari Kementerian Kesehatan pada 24 Desember 2020 lalu.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional ( Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan dengan GeNose dan juga Cepad, alat untuk rapid antigen test berasal dari Unpad bisa dipakai dalam proses testing, tracking, tracing dan treatment.
"Sudah lengkap alat screening dibuat anak bangsa sendiri. Screening tidak perlu lagi impor," kata Bambang, dalam Konferensi Pers GeNose UGM dan Cepad Unpad, Senin (28/12/2020).
Genose mendeteksi nafas pasien apakah terjangkit dengan Covid-19 atau tidak. Caranya hanya dengan menghembuskan nafas dalam plastik lalu akan dimasukkan ke sensing unit.
Dengan pendekatan Artificial Intelligence bisa mendeteksi partikel yang dikeluarkan pasien atau Volatile Organic Compund.
"Jadi yang dideteksi di sini bukan Virus nya tetapi dideteksi partikel atau senyawa yang memang secara spesifik berbeda dikeluarkan yang mengindap Covid-19," jelas Bambang.
Dia mengaku sudah pernah mencoba alatnya dan dikatakan hasil sudah diperoleh dalam waktu 2,5 menit. Untuk sensitivitas nya sendiri mencapai 92% dan dapat diproduksi mencapai 500 unit pada Februari mendatang dan sekarang sudah digunakan di beberapa rumah sakit dengan satu mesin dibanderol Rp62 jutaan.
Sedangkan Cepad menggunakan antigen test untuk pengujian pasien positif atau tidak. Bambang menjelaskan harganya hanya Rp120 ribu per unitnya dan hasil tes sudah bisa diperoleh 15 menit.
"Cepad juga sudah dilengkapi trace, barcode yang dihubungkan dengan NIK sehingga mempercepat aksi untuk penanganan orang yang positif, membantu tracing dan tracking," ungkapnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alat Deteksi Covid-19 UGM GeNose Dipasarkan, Harga Rp 25 Ribu