
Dahlan Iskan Ungkap Masalah Usai Vaksin Covid Digratiskan

Jakarta, CNBC Indonesia - Masyarakat dipastikan mendapatkan vaksin Covid-19 secara gratis dari pemerintah. Namun Dahlan Iskan menyebutkan masih ada pertanyaan muncul setelah itu: bagaimana cara menggulir yang gratis itu?
Dia menyebutkan semua orang pasti rela jika tenaga medis serta pendukungnya mendapat giliran pertama. Namun setelah itu ada masalah soal keadilan.
"Saya membayangkan pemerintah lagi sibuk mengatur pengelompokan masyarakat yang begitu banyak," kata Dahlan dikutip laman Disway, Jumat (18/12/2020).
Namun Dahlan menyebutkan hal itu bukan persoalan terbesarnya. Ada lagi yakni menyangkut soal Indonesia bisa membeli vaksin dalam jumlah cukup. Menurut mantan menteri BUMN itu kapasitas pabrik vaksin terbatas, dibandingkan dengan kebutuhannya.
"Apalagi yang sudah pasti mendapat izin baru Pfizer, Amerika yang memiliki dua pabrik di Michigan dan Belgia. Sedang Moderna, Sinovac, dan Sinopharm segera menyusul, hampir pasti," ujarnya.
Sementara itu sekarang Indonesia sedang menunggu hasil uji coba tahap 3 vaksin Sinovac di Bandung. Laporannya, menurut Dahlan bisa lebih dari 10 ribu lembar karena satu orang relawan bisa lima sampai sepuluh lembar dan yang ikut mencapai 1600 orang.
Setelah selesai, laporan dikirim ke BPOM lalu dikaji sebelum memberikan izin. Dahlan juga mencoba menceritakan perizinan cepat di Amerika dengan jalur yang sama seperti di Indonesia yakni ujicoba Pfizer masuk ke lembaga FDA (Food and Drug Administration).
Laporan itu masuk jelang liburan Thanksgiving dan pihak FDA tidak libur. Dahlan menyebutkan itulah sebenarnya izin di Amerika begitu cepat.
"Senin kemarin para perawat di semua negara bagian sudah mulai vaksinasi. Demikian juga perawat di rumah-rumah jompo. Akhirnya tetap Inggris dan Amerika yang jadi pelopor vaksinasi," kata dia.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dahlan Iskan, Sinovac Vs Pfizer & Penolakan Vaksin Covid-19
