Malaysia Borong 12,8 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Pfizer

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 November 2020 20:34
FILE PHOTO: The Pfizer logo is seen at their world headquarters in New York April 28, 2014.  REUTERS/Andrew Kelly/File Photo                            GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD
Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Jakarta, CNBC Indonesia - Malaysia akan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mengumumkan kesepakatan dengan produsen obat Amerika Serikat, Pfizer. Pemerintah Negeri Jiran ini setuju untuk membeli 12,8 juta dosis vaksin Covid-19 milik Pfizer meski beberapa pihak sempat menyatakan keberatan atas perlunya lemari penyimpanan ultra-dingin.

Data uji coba terakhir menunjukkan bahwa vaksin Pfizer 95% efektif, banyak negara Asia sulit memiliki vaksin ini karena sebagian panas tropis, komunitas pulau terpencil, dan kurangnya freezer ultra-dingin.

Vaksin Pfizer, yang dikembangkan bersama dengan mitra Jerman BioNTech, harus disimpan dan diangkut pada suhu -70 derajat Celcius, meskipun dapat disimpan di lemari es hingga lima hari, atau hingga 15 hari dalam kotak pengiriman termal.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada Jumat (27/11/2020) bahwa Malaysia akan memprioritaskan "kelompok berisiko tinggi ... termasuk tenaga medis garis depan, warga senior, dan mereka yang memiliki penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung dan diabetes."

Pfizer akan memberikan satu juta dosis pertama pada kuartal pertama 2021, dengan 1,7 juta, 5,8 juta dan 4,3 juta dosis untuk diikuti pada kuartal-kuartal berikutnya.

Kesepakatan itu diharapkan dapat memberikan dosis kepada 6,4 juta orang Malaysia, atau 20% dari populasi, dengan 10% lainnya akan ditanggung di bawah partisipasi Malaysia dalam fasilitas COVAX global, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Malaysia juga rencananya akan mendistribusikan vaksin kepada rakyatnya secara gratis. Negara ini juga berencana untuk menjalankan uji coba Fase 3 dari vaksin eksperimental yang dikembangkan oleh Akademi Ilmu Kedokteran China. Uji coba akan melibatkan 3.000 peserta.

Tetapi vaksin Pfizer masih membutuhkan persetujuan dari regulator, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Kementerian Kesehatan Malaysia sebelum dapat didistribusikan, kata Muhyiddin dalam pidato yang disiarkan televisi.

FDA merencanakan pertemuan pada 10 Desember untuk membahas apakah akan mengotorisasi vaksin Pfizer untuk penggunaan darurat.

Pfizer dan BioNTech memiliki kesepakatan pasokan dengan beberapa negara termasuk Amerika Serikat, Jerman, Jepang, Kanada, Australia, dan Inggris. Mereka berharap dapat memproduksi secara global hingga 50 juta dosis vaksin pada tahun 2020 dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021.

Data WHO menyatakan sudah ada lebih dari 150 vaksin potensial sedang dikembangkan dan diuji secara global untuk menghentikan pandemi Covid-19, dengan 48 dalam uji coba pada manusia.

Minggu ini AstraZeneca mengatakan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford bisa menjadi sekitar 90% efektif, mengikuti hasil positif vaksin dari Pfizer, Moderna dan Sputnik V milik Rusia.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Bos Pfizer Warning Mereka yang Sudah Divaksin Penuh

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular