Ramai Vaksin Covid-19 Amerika Efektif, Vaksin China Gimana?

roy, CNBC Indonesia
17 November 2020 14:32
Vaksin Covid-19 China
Foto: Vaksin COVID-19 ditampilkan oleh perusahaan farmasi China Sinopharm di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing, Sabtu (5/9/2020). (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rilis data sementara uji klinis vaksin Covid-19 buatan Moderna dan Pfizer memberikan harapan akan adanya vaksin yang efektif lawan Covid-19. Bagaimana dengan vaksin China?

Kemarin Moderna merilis data awal uji klinis vaksin Covid-19 yang menunjukkan vaksin mRNA-1273 efektif hingga 94% melawan virus corona baru. Tak ada efek samping serius dari vaksin ini, seperti dikutip dari CNBC International, Selasa (17/11/2020).

Pada pekan lalu, data awal vaksin BNT162b2 buatan Pfizer dan BioNTech menunjukkan vaksin ini efektif hingga 90% melawan virus corona baru. Tak ditemukan efek samping yang membahayakan dalam uji vaksin.

Lantas bagaimana dengan vaksin China? Hingga saat ada empat vaksin China yang sudah memasuki uji klinis tahap akhir. Yakni, vaksin buatan Sinovac Biotech, Wuhan Institute of Biological dengan Sinopharm, Beijing Institute of Biological dengan Sinopharm, dan CanSino Biological.

Keempat vaksin Covid-19 buatan China ini sedang diuji di beberapa negara di luar China. Hingga kini belum dirilis hasil awal uji klinis vaksin di jurnal internasional. Namun keempatnya sudah mendapat izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh otoritas kesehatan China pada Juni lalu.

Beberapa warga negara China sudah disuntikkan vaksin ini. Mereka adalah para tenaga kesehatan, militer, diplomat dan karyawan BUMN China yang akan bekerja ke luar negeri.

Terbitnya izin penggunaan darurat menjadi alasan beberapa vaksin Covid-19 ditawarkan ke warga. Salah satunya Sinovac Biontech. Dikutip dari AFP, beberapa warga kota di China Timur sudah bisa mendapatkan vaksin Sinovac Biotech seharga US$59 untuk dua kali suntik.

Hal ini diumumkan oleh pejabat pusat pengendalian dan pencegahan penyakit (CDC) kota Jiaxing pada Kamis (15/10/2020) dan hanya diberikan kepada warga berusia 18-59 tahun dengan syarat "kebutuhan mendesak".

Warga bisa mendapatkan vaksin ini dengan terlebih dahulu berkonsultasi ke klinik kesehatan. Sayangnya pejabat CDC Jiaxing tidak merinci maksud syarat vaksin untuk warga dengan "kebutuhan mendesak". Vaksin ini akan disuntikkan sebanyak dua kali dalam jarak waktu 28 hari.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular