Terawan Bongkar Skenario Imunisasi Covid-19 di RI

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
17 November 2020 14:02
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memberikan keterangan pers usai mengunjungi dua warga negara Indonesia (WNI) yang positif virus corona (Covid-19)  di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Terawan Agus Putranto (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Letnan Jenderal TNI (Purn) dr. Terawan Agus Putranto membeberkan rencana pemerintah dalam melakukan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Hal itu dibeberkan Terawan dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (17/11/2020).

"Target 67% dari 160 juta orang berusia 18-59 setelah mempertimbangkan ketersediaan vaksin peruntukan sampai saat ini. Vaksin pada sasaran usia tersebut dan sehat, tanpa komorbid, ibu hamil, dan yang sudah terkena infeksi, sesuai rekmendasi ITAGI," ujarnya.

Menurut Terawan, ada dua skema pelaksanaan vaksinasi. Pertama, vaksin program terhadap 32 juta orang termasuk aparat TNI/Polri. Kedua, vaksin mandiri terhadap 75 juta orang.

Untuk sistem distribusi vaksin Covid-19, Terawan bilang akan menggunakan sarana distribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin yang sudah berjalan.

Penyediaan vaksin dan safety box akan dilakukan oleh pusat dan didistribusikan ke gudang vaksin dinas kesehatan provinsi. Kemudian dinas kesehatan provinsi ke dinas kabupaten/kota, diteruskan ke puskesmas. Nantinya akan ada sarana cold chain untuk penyimpanan di tingkat layanan.



Terawan pun mengungkapkan tenaga vaksinator yang dilatih via trainee for training) mencapai 23.145. Mereka juga berasal dari puskesmas.

Sementara alur pelayanan imunisasi ada 4 tahapan, yaitu

a. Meja pertama untuk pendaftaran
b. Melaksanakan screening, anamnesa dan pemeriksaan fisik sederhana. untuk identifikasi penyerta. apakah dapat menerima vaksin atau tdiak,
c. Vaksinasi Covid-19
d. Pencatatan dan observasi sasaran ditentukan by name by address.

"Semua dilatihkan, dan simulasi secara terus menerus, bila tersedia bisa dilakukan dengan lancar," kata Terawan.

Lebih lanjut, dia menyebut Kemenkes telah menyiapkan peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan fasilitas pelayanan kesehatan, dan sistem monitoring untuk pelaksanaan vaksinasi.

"Pelaksanaannya menunggu Emergency Use of Authorization BPOM dan pengadaan vaksin mandiri akan dilakukan oleh BUMN," ujar Terawan.

Sebelumnya Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat menjalankan protokol kesehatan secara ketat, sambil menunggu vaksin Covid-19 tersedia. Ini akan menghindarkan masyarakat terinfeksi virus corona Covid-19.

"Vaksin yang terbaik sekarang adalah vaksin patuh kepada protokol kesehatan. #pakaimasker, #jagajarak dari kerumunan dan #cucitangan sesering mungkin dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan cairan disinfektan," pungkas Doni Monardo.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata, RI Gandeng China Kembangkan Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular