Menteri Terawan: Kedatangan Vaksin dari China Tidak Pasti

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
10 December 2020 17:05
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Tangkapan Layar Youtube KEMENDIKBUD RI)
Foto: Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (Tangkapan Layar Youtube KEMENDIKBUD RI)

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dicecar oleh Komisi IX DPR RI dalam Rapat Kerja yang berlangsung, Kamis (10/12/2020). Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mempertanyakan kenapa Pemerintah RI membayar uang muka 80% untuk pembelian vaksin dari Sinovac China.

"Mengapa sudah pada bayar DP 80% padahal EUA (Emergency Use Authorization) saja belum keluar. Kalau BPOM tak mengeluarin EUA, apakah vaksinnya mau dibalikin lagi apa gimana?," tanya Saleh Daulay.

Menjawab pertanyaan tersebut, Menteri Terawan menejelaskan bahwa pada rapat 15 November ditetapkan untuk pembayaran uang muka sebesar Rp 537 miliar. "Nanti begitu datang, akan dibayar sisanya dengan total Rp 638 miliar," ujarnya

Meski demikian, Terawan mengakui ada tarik-ulur izin dalam kedatangan vaksin dari Sinovac. Bahkan kedatangan vaksin sudah mundur berkali-kali dan tak bisa ditentukan secara fix. "Sebelum pesawat terbang, belum bisa meyakinkan kalau itu akan datang," jelas Terawan.

"Karena ini g2b (government to business) saat itu, sehingga kita harus hati-hati, karena menyangkut perizinan. Bukan tergantung negara kita saja, tapi juga tergantung pada negara yang beli vaksinnya," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama Terawan menjelaskan kenapa vaksin Covid-19 yang sudah dipesan Indonesia harus disuntikkan ke kelompok usia 19-56 tahun padahal Inggris pada semua kelompok umur.

Terawan mengungkapkan dalam uji klinis fase akhir vaksin Covid-19 yang sudah dipesan Indonesia, vaksin tersebut memang disuntikkan kepada kelompok usia 18 tahun hingga 59 tahun.

"Kita tidak berani melakukan di luar kaidah itu. Kita tetap mengikuti apa yang terjadi di dunia yang mana terjadi sangat cepat. Saat ini yang dapat izin edar baru satu jenis vaksin di Eropa," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (10/12/2020).

Terkait vaksinasi di Inggris yang diberikan pada semua kelompok umur, Terawan mengungkapkan Kemenkes akan mengunakan vaksin sesuai dengan data dari dokumen uji klinis dan pemerintah tetap memantau yang terjadi di Inggris.

Informasi saja, Indonesia sudah mengamankan 3 juta dosis vaksin jadi milik Sinovac. Rencananya vaksin akan segera disuntikkan ke tenaga kesehatan di garis terdepan lawan Covid-19 begitu mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ternyata, RI Gandeng China Kembangkan Vaksin Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular