Besok, Sejumlah Anggota DPR Disuntik Vaksin Nusantara Terawan

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
13 April 2021 21:27
Infografis: 107 Juta Warga +62 Bakal Disuntik Vaksin Covid & Rinciannya
Foto: Infografis/107 Juta Warga +62 Bakal Disuntik Vaksin Covid & Rinciannya/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah anggota DPR RI dijadwalkan mendapatkan suntikan vaksin Nusantara mulai besok (14/4/2021). Vaksin Covid-19 itu diketahui digagas mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

Salah satu yang rencananya akan mengikuti adalah Wakil Ketua Komisi IX DPR Ri, Melki Laka Lena. Dia menuturkan dirinya masuk kategori karena belum pernah divaksin dan terkena Covid-19 pada Desember lalu.

"Saya mungkin akan ikut uji klinis tahap II karena bisa masuk kategori itu, karena saya kena Covid-nya bulan Desember [2020]. Sudah empat bulan lalu dan saya belum pernah divaksin. Saya memang nunggu vaksin Nusantara," kata Melki kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/4/2021).

Sejauh ini dia belum mengetahui berapa orang yang akan disuntik vaksin Nusantara. Selain dari komisi IX akan ada dari komisi lain dan salah satu pimpinan yakni Sufmi Dasco Ahmad.

"Karena teman-teman yang pada mau ikut lagi pada reses, jadi sejauh yang bisa pulang malam ini sampai besok pagi mungkin 7-9 orang, Digabung sama dari komisi lain dan pimpinan DPR lain Pak Sufmi Dasco Ahmad," ungkapnya.

Rencananya penyuntikan dilakukan di RSPDA Gatot Subroto Jakarta. Dijadwalkan mulai Rabu besok tapi Melki mengatakan ada beberapa anggota DPR juga yang meminta di hari Kamis dan Jumat.

Nantinya akan ada pengecekan lebih dulu sebelum divaksin. Jika memenuhi syarat maka bisa mengikutinya, ungkap Melki.

Dia menjelaskan jika vaksinasi ini dimulai saat kunjungan ke Semarang beberapa waktu lalu meninjau vaksin Nusantara. Saat itu pihaknya sudah menyuarakan akan mengikuti uji klinis tahap II, yang menurutnya metode vaksin digunakan sederhana dan bisa dimengerti.

Lalu akhirnya mereka mengikuti jadwal mulai besok. Menurut Melki bukan hanya dirinya yang antusias menggunakan Vaksin Nusantara, namun juga Komisi IX lainnya yang dikatakan hampir semua ingin ikut.

Soal permasalahan vaksin Nusantara dengan BPOM, Melki mengatakan hanya soal teknis saja. "Nyangkut kurang ini kurang itu," ujar dia.

Menurutnya pengujian ini jika berhasil bisa jadi penemuan baru di Indonesia dan juga dunia internasional. Hasil penelitian juga berpotensi untuk membantu orang.

"Di angka potensi yang ideal ini yang ingin kita uji, benar enggak dia punya potensi manifes kepada setiap orang untuk membuat antibodi dia tinggi dan bisa terhindar dari Covid-19. Dalam rangka pengujian yang potensi optimal ini lagi ikut di situ sekarang. Kalau ini berhasil berarti ini menjadi penemuan baru bagi Indonesia dan dunia internasional. Metode vaksin pertama yang paling top," jelasnya.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Vaksin Nusantara Terawan tidak Cocok untuk Vaksinasi Massal?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular