
Ramai Raksasa Teknologi AS Suntik Dana ke Startup Unicorn RI

Masuknya raksasa teknologi AS ke startup Indonesia diduga karena tergiur besarnya pontensi ekonomi digital Indonesia. Beberapa tahun terakhir sektor ini memang tumbuh signifikan di tanah air.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, dari laporan yang dirilis Temasek, ekonomi digital Indonesia akan berkembang pesat pada 2025 mendatang dari berbagai bidang. Pertama, dari bidang internet, ekonomi digital RI diproyeksi naik lebih dari tiga kali lipat yakni dari US$ 40 miliar menjadi US$ 133 miliar.
Kemudian, melalui e-commerce naik empat kali lipat dari US$ 20 miliar ke US$ 82 miliar dan online traveling naik 2,5 kali lipat dari US$ 10 miliar menjadi US$ 25 miliar. Lalu dari media berpotensi naik dari US$ 3,5 miliar menjadi US$ 9 miliar dan melalui ride hailing dari US$ 5,7 miliar ke US$ 18 miliar.
"Artinya Indonesia sangat memiliki potensi luar biasa di digital ekonomi," ujarnya dalam Indonesia Fintech Summit, beberapa hari lalu.
Namun, potensi ekonomi digital yang besar ini dinilai bisa diwujudkan jika didukung dengan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur yang memungkinkan seluruh orang Indonesia mengakses internet dimanapun berada.
Saat ini Indonesia tengah dalam pembangunan infrastruktur yang memungkinkan semua masyarakat bisa mengakses digitalisasi.
"Tidak ada istilah terluar, terpinggirkan atau tertinggal dalam hal ini mereka perlu dapat akses internet. Makanya kita perlu bangun infrastruktur," jelasnya.
Bendahara negara ini menyebutkan, setidaknya ada empat hal yang harus dipenuhi Indonesia untuk mewujudkan potensi ekonomi digital yang luar biasa besar ini.
"Potensi Indonesia itu hanya akan bisa terjadi jika di address 4 isu yaitu infrastruktur termasuk ICT, SDM, capacity kita untuk adopt ICT, institusi dan regulasi," kata dia.
(roy/sef)